PEMBUKAAN. SUASANA MALAM DI REMOS
KAMERA MEMPERLIHATKAN SUASANA REMOS DI MALAM HARI. LAMPU
KERLAP-KERLIP MENYALA. SUARA KILATAN CAHAYA SALING
BERSAHUTAN. LAMPU DARI MARKAS REMOS, OTO, TEMPAT FORMAT,
LUBANG KEHIDUPAN, LAYAR YOKA DAN JUGA LAMPU DARI SETIAP
WARGA REMOS YANG SEDANG BERADA DI DALAM HOHONYA TERLIHAT
SANGAT MENAWAN. SATU LAMPU BERGERAK CEPAT DARI BUKIT MARKAS
REMOS TURUN KE PEMUKIMAN WARGA. TERNYATA...
Sebuah Wiwi berlari tergopoh-gopoh di jalanan Remos
membelakangi kamera.
WIWI
(Cemas)
Aku harus bilang siapa?! Aku harus
bilang ke siapa ini?!! Ini...ini
gawat! Ini Gawat! Remos dalam
bahaya!
Hening sejenak. Hanya terdengar suara kilatan-kilatan cahaya
energi di Remos.
Tiba-tiba, SRRTTT!! Tali dari belakang melingkar ke leher
Wiwi. Kepala Wiwi terjatuh ke jalanan, terbentur sangat
keras.
WIWI
(Suaranya semakin pelan
dan akhirnya menghilang)
Aaahh!! Aahh! aaahh...~~
KAMERA GELAP
TMPT. FORMAT - PAGI HARI
M-M memutarkan lagu sedih. Setelah diperlihatkan ke setiap
pelayat dengan ditarik menggunakan Jacko, Wiwi dimasukkan ke
sebuah Hoho bertuliskan Format. Wiwi ini akan berganti
menjadi seseorang yang sudah tidak mempunyai data apa-apa
lagi.
H. MOMO
(Batuk seolah
menghilangkan rasa
sedihnya)
"Para warga Remos, terima kasih
atas kehadirannya di tempat Hoho
Format ini. Kita menjadi saksi
bahwasannya Wiwi, para Wiwi, yang
sudah berjasa menjaga Remos agar
tetap hidup penuh energi kini
kembali menjadi korban kekerasan
dari pihak yang tidak bertanggung
jawab. Di Remos, kita hanya
mempunyai empat Wiwi: Barat, Timur,
Utara dan Selatan. Mereka
memancarkan sinyal ke semua sudut
Remos..."
Para tamu ada yang menangis. Ada yang terdiam. Ada yang
melihat ke setiap warga Remos yang datang, seolah mencurigai
atas kejadian yang menimpa Wiwi.
H. MOMO
(Masih bermuka sedih)
"Memang benar Wiwi ini akan tetap
bersama kita. Tapi dengan kondisi
yang berbeda. Seperti yang sudah
kita ketahui semua, setelah masuk
ke dalam Hoho Format itu, Wiwi
tidak akan ingat lagi semua tentang
dirinya, tentang kejadian yang
pernah dialaminya. Datanya akan
kembali bersih..."
Di salah satu sudut, terdengar suara tangisan semakin
meninggi. Salah seorang warga Remos dari golongan Didi ada
yang keluar dari kerumunan para tamu.
JANG DIDI
(Sambil menangis)
Aku tahu penyebabnya, H. Momo...
Semua orang terdiam. H. Momo juga kaget.
JANG DIDI
Aku tahu ...(Sambil membayangkan)
KAMERA FLASH-OUT
TMPT. OTO - DUA HARI SEBELUMNYA
Kamera dari atas ke bawah memperlihatkan sebuah tempat
bertuliskan Otorun. Tempat di mana semua warga Remos
meng-update semua datanya. Menuntut ilmu untuk menjadi warga
Remos yang baik.
DI SEBUAH KELAS.
MOMOGU
(Sambil menjelaskan)
Jadi anak-anak...tidak ada alasan
bagi kita untuk tidak menuntut
ilmu. Kita warga Remos sudah
seharusnya menjaga Remos ini agar
tetap hidup. Agar tetap
mengeluarkan energinya. Terima
kasih sekali lagi karena kalian
sudah hadir di sini. Semoga kalian
menjadi warga Remos yang baik.
MEK DIDI
Momogu?
MOMOGU
Iya, Mek Didi. Ada apa?
MEK DIDI
Aku ingin bertanya. Sebetulnya
pertanyaanku sudah sering sekali
Momogu jelaskan. Bahkan di setiap
pertemuan.
MOMOGU
(mengangguk sambil
tersenyum)
Tidak apa-apa. Tentang apakah itu?
MEK DIDI
Aku cape Momogu. Cape berada di
Remos. Cape dengan rutinitas
seperti pergi ke Oto ini, sekarang
aku akan pulang ke Hoho untuk tidur
atau sekedar bermain dengan teman.
Aku...
MOMOGU
Iya..iya..iya. Saya sudah tahu
pertanyaanmu akan ke mana.
MEK DIDI
Terima kasih Momogu atas
pengertiannya.
MOMOGU
Baik para Didi sekalian. Kalian
berada di sini, di Remos
ini...adalah kebahagiaan. Remos ini
adalah hal yang harus kalian
banggakan. Remos ini, bagaimanapun,
yang menghidupkan kalian. Di sini
kalian punya teman. Kalian berada
di lingkungan para Momo yang pintar
dan serba tahu. Kalian bersama para
Wiwi yang sepanjang hari menjaga
energi Remos agar tetap hidup.
Kalian bisa menjadi diri kalian
tanpa ada pemaksaan dari kaum
Maman...yang selalu mencekoki
kalian dengan berbagai data sampah
yang kalian sendiri tidak tahu itu
data apa. Data itu bukan untuk
kalian...
MEK DIDI
Tapi Momogu...
MOMOGU
Mek Didi, Remos ada untuk kita.
Remos adalah kekuatan. Memberikan
energinya ke dalam setiap Hoho...
sehingga kalian bisa tetap hidup.
Memberikan tenaga ke setiap Proto
sehingga mereka tetap bisa
beroperasi dan Remos ada untuk para
Wiwi tentunya yang memancarkan
setiap energi alami dari Remos itu
sendiri. Saya bisa menjadi Momogu
di Oto ini karena saya mendapat
energi dari para Wiwi dan
jelas...energi tersebut dari Remos.
MEK DIDI
(Menggebrak, kesal)
Tapi, aku belum pernah melihat
Remos, Momogu!!
NENG DIDI
Mek!! Kamu tidak boleh berkata
seperti itu.
Mek Didi melihat ke arah Neng Didi. Seperti mendengarkan
kata-kata Neng.
MOMOGU
Tidak apa-apa, neng.
MEK DIDI
Aku ingin tahu dari mana sumber
Remos berasal. Aku hidup pasti
bukan gara-gara Remos.
Mek Didi pergi meninggalkan kelas. Menutup pintu kelas
dengan keras.
KAMERA BERGANTI
SEKARANG - TMPT. FORMAT
H. MOMO
Lantas apa hubunganny dengan Wiwi
ini, Mek?
JANG DIDI
Mek...saat itu kembali lagi...
KAMERA KEMBALI
BERGANTI.
TMPT. OTO - DUA HARI SEBELUMNYA
MEK DIDI
(Kembali membuka pintu
kelas)
Dan...juga para Wiwi tidak berjasa
apa-apa!
KAMERA BERGANTI
TMPT. FORMAT - PAGI HARI
H. MOMO
Ooh, Didi...(menghela napas) Kalian
memang bukan para Momo yang pintar,
bukan para Wiwi juga yang selalu
bekerja keras, bukan M-M yang
selalu berdendang. Kalian para
Didi, ada yang mengerti dan ada
juga yang seperti Mek. Ada yang
bisa bekerja keras seperti Wiwi
tapi memang dasar kalian adalah
warga Remos yang dianugerahi data
yang biasa-biasa. Kalian bisa
berdendang tapi tidak akan mungkin
seperti M-M yang kemana-mana bisa
bernyanyi. Kalian mungkin akan bisa
seperti para Momo, tapi jelas
kalian tidak akan bisa menyamainya.
Kalian adalah para Didi yang
dikaruniai kemampuan hampir sama
dengan para warga Remos.
PENJAGA HOHO FORMAT
H. Momo, sebentar lagi Wiwi ini
akan hidup kembali..
H. MOMO
Baik, Jang. Nanti kita lanjutkan
kembali tentang Mek.
"Hadirin sekalian...Kita akan
menyambut Wiwi seperti layaknya
warga Remos yang lain."
Wiwi kembali lompat dari lobang Hoho Formatnya. Ia
mengedipkan matanya beberapa kali seolah baru saja terbangun
dari tidur panjangnya. Ia melihat ke sekeliling para tamu
yang hadir di tempat itu. Tidak ada yang ia kenal. Ia tidak
bisa mengingat apapun. Sebagian tamu ada yang semringah
tersenyum bahagia. Tapi sebagian lagi masih ada yang menahan
rasa harunya.
M-M kembali menyalakan lagu penyambutan dan semua warga
Remos pun bersorak horai.
H. MOMO
Selamat datang di Remos wahai
engkau kaum Wiwi. Siapakah namamu?
WIWI
(Bingung)
Hah?? Aku tidak tahu siapa aku...
H. MOMO
Haha tidak apa anak muda. Aku hanya
menguji saja siapa tahu kamu masih
ingat kejadian tadi malam.
WIWI
(masih bingung)
Memangnya ada apa tadi malam?
H. MOMO
Ah, lupakan saja. Aku akan
memberimu nama Den Wiwi. Kamu
adalah bagian dari para Wiwi. Di
Remos ini, semua warganya punya
tugas masing-masing. Dan kamu Den
Wiwi, bertugas memancarkan semua
tenaga dari sang Remos untuk
kehidupan di Remos ini. Kami
menyebut tempat tinggal kami dengan
sebutan Remos. Karena kami hidup
dari kekuatan Remos ini.
DEN WIWI
Memancarkan energi?
H. MOMO
Iya. Kelangsungan hidup kami
bergantung dari energi yang kamu
pancarkan. Tadi malam, kamu
mengalami sedikit masalah. Tapi
beruntunglah, di Remos ini ada
beberapa Wiwi yang masih berjaga
untuk kami. Sehingga kami tidak
bermasalah juga...
Penjaga, tolong antar Den Wiwi
pergi ke Oto untuk di masukkan data
tugasnya.
PENJAGA HOHO FORMAT
Baik H. Momo.
Akhirnya Den Wiwi diantar ke Oto untuk dimasukkan data
dirinya, data tugasnya hingga jadilah ia warga Remos yang
sempurna, yang patuh dengan tugasnya.
Para warga Remos pun satu persatu meninggalkan tempat Format
itu.
KAMERA BERGERAK KE ATAS. LANGIT REMOS TERLIHAT CERAH DAN
KAMERA MELIHAT SELURUH PERKAMPUNGAN REMOS DARI ATAS.
TERLIHAT ADA BEBERAPA OTO, TEMPAT FORMAT, MARKAS REMOS,
BEBERAPA PROTO BERSLIWERAN DI JALANAN MAUPUN DI UDARA DAN
TENTUNYA BANYAK HOHO, LUBANG TEMPAT TINGGAL PARA WARGA
REMOS.
KAMERA BERGANTI
SALAH SATU JALANAN DI REMOS - SIANG HARI
Jang Didi sedang berjalan menuju tempat Hohonya. Tiba-tiba
dijegal oleh Mek Didi.
MEK DIDI
(Serius)
Helo, Jang?
JANG DIDI
(Gugup)
He..he..lo juga, Mek. Senang bisa
bertemu kamu di sini? Kamu dari
mana?
MEK DIDI
Aku dari tempat Hoho milikmu.
Ternyata lubangnya kosong. Aku coba
masuk, ternyata dikunci.
JANG DIDI
Ooh, Mek. Aku baru saja pulang dari
Momogu.
MEK DIDI
Momogu? Hahaha
JANG DIDI
Ada apa, Mek? Apa ini tentang
sesuatu yang penting?
MEK DIDI
Aku hanya penasaran...apakah Neng
Didi sudah datang ke Hohomu?
JANG DIDI
Neng Didi? Belum..Mek...uuh ayo
kita ke Hohoku? Aku akan menyiapkan
Jacko dua kursi untuk kita.
MEK DIDI
(Meniggi)
Tidak usah, Jang! Aku hanya ingin
berpesan: hati-hati dengan mulutmu
atau aku akan hancurkan semua
data-data pentingmu dengan
mengirimkan Vivi ke tempat Hohomu.
(Sambil mengeluarkan lilitan kabel
dan kotak merah yang lusuh) kamu
tidak akan kenal dengan dirimu
lagi, kamu akan kehilangan semua
data yang diperoleh di Oto, kamu
harus belajar lagi dari nol.
JANG DIDI
(Takut)
Ja--jangan, Mek. Aku akan
berhati-hati dengan mulutku.
MEK DIDI
Kali ini aku maafkan perihal
omonganmu ke H. Momo. Ia datang ke
Hoho tempatku. Beruntung ia hanya
bertanya tentang aktivitasku di Oto
dengan Momogu.
Jang...ujang...ckkckckck datamu
belum cukup pintar untuk
mengalahkanku.
JANG DIDI
Iya, Mek. Maafkan aku...
MEK DIDI
Dan oh..iya, satu lagi. Kalau
bertemu dengan Neng Didi, katakan
aku mencarinya.
Mek Didi pergi menggunakan Proto yang ia keluarkan dari
Datanya. Jang Didi sendirian. Ia cepat-cepat menuju Hoho
tempatnya.
KAMERA BERGANTI
VIRTUALISASI HOHO UJANG
Serba putih. Ada beberapa folder kuning tempat datanya
tersimpan. Para warga Remos semuanya mempunyai Hoho dan
folder tempat menyimpan semua datanya. Jang Didi sedang
membaca ulang semua data yang sudah ia dapat dari Momogu.
Tiba-tiba terdengar warga Remos memanggil Ujang dari sebuah
layar di sudut Hoho.
NENG DIDI
Jang? Ujang? Kita bisa bicara
tidak?
JANG DIDI
(Heran)
Ada apa Neng Didi datang kemari...
Iya, Neng Didi. [Layar dari luar
Hoho]"Tunggu sebentar".
Ujang pun keluar dari Hoho tempat tinggalnya.
KAMERA BERGANTI
DEPAN HOHO JANG DIDI
JANG DIDI
Iya Neng...ada apa? Oh iya, Mek
Didi mencarimu. Kamu sudah bertemu?
NENG DIDI
(Menggelengkan kepala)
U..uum...belum
JANG DIDI
Oke. Ngomong-ngomong...kita bicara
di mana? di dalam Hoho tempatku
atau di sini saja?
NENG DIDI
Memangnya kamu punya jacko?
JANG DIDI
Kebetulan aku baru punya jacko dua
kursi. Aku tidak seperti teman yang
lain.
NENG DIDI
Wah, boleh...boleh... Aku ingin
tahu Hoho tempatmu dan juga datamu.
JANG DIDI
Wah, Neng. Jadi malu. Dataku belum
sebanyak teman-teman yang lain.
Ujang mengeluarkan Jacko dua kursinya. Dan mereka masuk ke
dalam setiap Jacko tersebut.
KAMERA BERGANTI
VIRTUALISASI HOHO UJANG
NENG DIDI
(Sambil melihat-lihat)
Wah, Jang. Datamu lumayan banyak
juga. Ada beberapa buku, musik era
50-an dan waah...kamu tidak
memelihara vivi?
JANG DIDI
(Sambil menggelengkan
kepala)
Uu..Um. Aku tidak ingin memelihara
virus di dalam dataku. Aku tidak
akan menghancurkan semua data warga
Remos.
NENG DIDI
Tapi, jang...
JANG DIDI
Aku tahu...vivi juga berguna
sebagai penangkal vivi dari luar.
Tapi aku tidak tertarik...
NENG DIDI
Ya tidak apa-apa...
JANG DIDI
Oiya, kamu tadi ingin bicara apa?
NENG DIDI
Jang, boleh aku membuka dataku?
(Sambil memancarkan data
dari badannya)
JANG DIDI
Boleh, neng.
Neng Didi pun memancarkan datanya di dinding Hoho tempat
Ujang.
NENG DIDI
Aku punya ini Jang.
Ujang dengan penasaran melihat ke layar dinding Hohonya.
Seketika ia melihat video Mek yang sedang berbincang dengan
Den Wiwi di malam kejadian tersebut. Tapi ruangan Hoho
mendadak gelap.
NENG DIDI
Wah ada apa ini?
JANG DIDI
Waduuh...ada apa ini, Neng?
NENG DIDI
Waah, jangan-jangan datamu belum
cukup jang?
JANG DIDI
Maksud kamu apa?
NENG DIDI
Iya, data Hohomu belum cukup untuk
memutarkan dataku.
JANG DIDI
Dengan istilah lain...
NENG DIDI
Hohomu tidak cukup untuk menampung
kapasitas dataku.
JANG DIDI
Aku sudah bilang dataku belum
secanggih teman-teman. Ayo kita
keluar dari sini.
KAMERA BERGANTI
DEPAN HOHO JANG DIDI
Keduanya keluar dari Jacko tempat Hoho Ujang.
JANG DIDI
(Khawatir)
Neng, apakah tidak akan terjadi
apa-apa dengan hohoku?
NENG DIDI
Tidak, Jang. Nanti kalau kamu
sendirian, semuanya akan kembali
seperti biasa.
JANG DIDI
Oh, baiklah. Tapi aku masih
penasaran dengan video yang kamu
tayangkan tadi. Berarti semuanya
memang ada kaitannya dengan Mek
Didi, kan?
NENG DIDI
(Mengangguk)
Iya, Jang. Benar.
JANG DIDI
Kamu sudah perlihatkan video itu ke
H. Momo atau para Sysy untuk
discan?
NENG DIDI
(Sedikit cemas)
Be..belum. Tapi aku tidak akan
memperlihatkan video tadi ke
siapapun.
JANG DIDI
Mengapa, neng?
NENG DIDI
Tidak saja.
Baik, jang. Aku pulang dulu.
Neng bergegas pulang meninggalkan halaman Hoho Ujang. Ujang
sedikit bingung. Ia kembali masuk ke dalam Hohonya.
KAMERA BERGANTI
REMOS - MALAM HARI
Memperlihatkan panorama Remos dari atas. Den Wiwi berjalan
menyusuri Hoho para warga Remos, mulutnya terus bergumam
menghafal semua data tugas yang beberapa hari ini ia peroleh
dari Momogu.
DEN WIWI
(Berbisik-bisik)
Sambungkan, bagikan ke seluruh,
terus seperti itu, kalau mati,
nyalakan, sambungkan, bagikan ke
seluruh. Seperti itu terus..
iya...iya, aku akan ingat
sekarang...aku adalah
Wiwi...(tertawa kecil)
Tiba-tiba ia bertemu dengan Mek Didi.
MEK DIDI
(Sedikit senang)
Hello...Den Wiwi.
>> MAIN. MUSIK SEMI-TEGANG
DEN WIWI
Hello..juga. Kamu kenapa masih
berkeliaran? Ini sudah
malam...dimana Hohomu? Para Didi
seharusnya sudah berdiam diri di
dalam Hoho.
MEK DIDI
Ssstt ..sst ...jangan berisik.
Aku akan mengatakan sesuatu tentang
kerja para Wiwi.
DEN WIWI
Kamu kan bukan Wiwi?
MEK DIDI
Memang benar. Aku adalah Didi. Tapi
kamu tidak tahu kalau para Didi
bisa meniru semua data para warga
Remos. Termasuk data para Wiwi.
DEN WIWI
Maksud kamu?
MEK DIDI
Aku ingin melihat datamu...
(Tertawa sinis) Tapi tentunya harus
di dalam Hohomu.
DEN WIWI
Aku tidak bisa mengatakan tentang
data-data para Wiwi. Itu rahasia.
Bukankah nanti kalian akan
mendapatkan energi itu?
MEK DIDI
Ini bukan tentang energi yang
dipancarkan dari datamu. Aku ingin
rumusan datamu. Aku ingin menjadi
kalian. Para Wiwi. Aku ingin
membuktikan bahwa para Didi juga
bisa melakukan apa yang dilakukan
oleh para Wiwi. Berjasa untuk
semua warga Remos. Kami ingin
dipuji seperti para Wiwi yang
selalu mendapat pujian dari semua
warga Remos.
DEN WIWI
Kamu tidak bisa seperti itu. Di
Remos kita hidup membawa tugas
masing-masing.
MEK DIDI
Diam. Kamu tidak usah mengajariku
seperti Momogu.
O..oh..oh agar kamu mau berbagi
tentang datamu, aku akan memasukkan
vivi dengan Jacko 6 kursiku sampai
kamu dimasukkan kembali ke dalam
lubang format, huh?
DEN WIWI
Apaa?? Jangan-jangan... kamu
adalah...
MEK DIDI
Ya..ya.yaa. Aku akan melakukan hal
yang serupa kalau kamu tidak
membagikan datamu...Malam itu
adalah kebodohanku...seharusnya aku
tidak percaya pada...
Tiba-tiba dari arah belakang Mek Didi melingkarlah sebuah
tali sama seperti tali yang melingkar di leher Den Wiwi di
malam itu.
Mek Didi pun terjatuh dengan sangat keras. Ia tidak berdaya.
Berjalanlah ke depan kamera sosok yang menjatuhkan Mek Didi
tersebut. Kini terlihatlah dari belakang sosok tersebut.
DEN WIWI
(Bergetar ketakutan)
Haa???
NENG DIDI
Kamu mencoba lari lagi, huh?
(sambil memasukkan tali virtualnya
dari datanya)
DEN WIWI
Haa? Apa yang telah kamu lakukan?
Dia adalah para Didi. Sama
sepertimu.
NENG DIDI
Diam!
Aku tidak suka melihatnya
mempelajari semua data warga Remos.
Dia, Mek Didi, sudah mempunyai
banyak data, banyak vivi dan bahkan
Jacko enam kursi. Dia ingin
menguasai Remos.
DEN WIWI
Lalu apa yang kamu inginkan
sekarang?
NENG DIDI
Malam itu...
KAMERA FLASH-OUT
PEMBUKAAN. SUASANA MALAM DI REMOS
NENG DIDI
Mek!!Mek Didi?!
MEK DIDI
Neng?? Apa yang kamu lakukan di
sini?
NENG DIDI
Aku sudah merekam semuanya tentang
obrolanmu dengan Wiwi itu.
MEK DIDI
(Kaget)
Hah??
NENG DIDI
Aku tidak akan menyebarkan video
ini ke siapapun, Mek, tapi dengan
satu syarat...
MEK DIDI
Apa...enak saja. Aku bahkan bisa
menghapus video itu dari datamu.
NENG DIDI
Tapi tentu harus berada di dalam
Hohoku. Harus membuka kunci Hohoku.
MEK DIDI
Apa maumu?
NENG DIDI
Sederhana, aku hanya ingin meminjam
Protomu ...
MEK DIDI
Apa?
NENG DIDI
Untuk sekarang saja.
MEK DIDI
Baiklah. (sambil mengeluarkan
folder virtual di atas kepalanya)
NENG DIDI
Terima kasih, Mek.
Mek bingung. Sedikit lupa bahwasannya ia sedang berurusan
dengan Wiwi.
KAMERA GELAP