American Studies
May 25, 2011
Posted by
yogaptek
| Waktu baca:
Oke, aku rangkai aja kalimat-kalimatku…bukan ngarang. Semuanya terangkum jelas dalam buku karangan Prof. Dr. Djuhertati Imam Muhni, M.A (dosenku) Bunga Rampai dari Amerika, AMERICAN BOUQUET (2010). ;-)
American Studies atau yang biasa disingkat AMSTD atau Amstud, kami biasa menyebutnya, adalah sebuah ilmu yang subjek intinya adalah Amerika dan orang-orangnya. Atribut AMSTD yang paling utama adalah pendekatannya yang interdisipliner. Mengapa harus interdisipliner, AMSTD juga mempunyai sejarah tersendiri tentang perkembangannya, mengapa dia harus interdisipliner...
![]() |
Vernon Louis Parrington |
Bermula dari Founding Fathernya, Vernon Louis Parrington (1871-1929), seorang sejarawan Amerika yang merasa tidak puas dengan aliran formalism, dimana aliran ini menganggap ilmu itu sudah ada form-nya sendiri-sendiri, sudah dikotak-kotakan sesuai form-nya. Misal, untuk membahas politik, kita harus mengkaji melalui ilmu politik, saja. Ilmu sosial khusus mengkaji bidang sosial, saja. Sastra, ya dikaji dengan mereka yang selalu bergelut dengan bidang sastra, saja. Parrington kecewa dengan aliran-aliran semacam ini.
Latar belakang sebagai seorang sejarawan membuat Parrington terobsesi dengan sebuah pencarian apa yang disebutnya dengan “American Experince and Mind” atau terkenal dengan sebutan “American Thought”, tentu gagasan-gagasannya ini mempunyai pengaruh yang sangat besar, tercatat kedepannya, ditahun 1920-1940, pemikiran-pemikiran Americanist banyak dipengaruhi oleh Bapak American Studies ini, melalui buku ‘suci’ karangannya “The Main Currents in American Thought (1927)”.
![]() |
Gene Wise (Univ. of Maryland) |
Berbicara mengenai Mind ini, Gene Wise dalam karangannya “’Paradigm Dramas’ in American Studies: A Cultural and Institutional History of the Movement” memberikan sedikit asumsi kenapa Parrington begitu terobsesi dengan sebuah Mind, menurut Wise Amerika sebagai sebuah New World, pastinya mempunyai karakter-karakter yang sangat beragam, tidak homogeneous (tidak sama satu dan yang lainnya), katakanlah ada yang idealis, puritanis, pragmatis, individualis dan lain sebagainya. Tentunya pikiran-pikiran semacam ini tidak bisa didekati hanya dengan satu ilmu, harus ada penggabungan yang Parrington meramunya sebagai sebuah pendekatan: “The Intellectual History of Synthesis”, sintesis ini bermakna gabungan dari berbagai macam ide, ilmu, ataupun disiplin. Tujuan dari pendekatan ini ingin menyelidiki apa sih arti Amerika yang sangat mendasar? Dengan menggabungkan berbagai ide, ilmu, ataupun yang berkaitan dengan amerika, secara holistik (secara menyeluruh).
Dari sanalah muncul istilah The Integrated Studies = American Studies yang mengkaji berbagai disiplin yang berkaitan dengan Amerika, baik itu Politik Amerika, Wanita di Amerika, American Black, American Indian, Sastra Amerika, American Gender, American Popular Culture, dan lain sebagainya….semua yang berkaitan dengan Amerika, diatas telah saya sebutkan, kutipan dari Bruce Lohof (director of Fulbright), semua hal yang subjek intinya adalah Amerika dan orang-orangnya. Namun, meskipun sudah kokoh dengan The Integrated Studiesnya, dengan pendekatan yang holistiknya, American studies tetap dinamis, tetap bergerak, peka dengan berbagai hal yang nantinya muncul dikemudian hari, yang layak dikaji dengan American Studies….^_^
______________________
*Mahasiswa American Studies, Universitas Gadjah Mada 2010
Yoga sudarisman
Yoga sudarisman
American Studies
Subscribe to:
Post Comments
(Atom)
0 comments:
Post a Comment