Posts

Showing posts with the label American Studies

Benjamin Franklin: Otobiografi

Dalam esainya, Benjamin Franklin mencoba memahami kebajikan secara komprehensif. Ia tidak hanya memberi nama-nama kebajikan dengan menyusun senarai kebajikan-kebajikan moral, namun ia juga menyederhanakan cara memperoleh kebajikan. Meskipun dia hampir menyerah dalam upaya mempraktikkan skema kebajikannya, tetapi sebagai seorang ilmuwan, Franklin terus berjuang, dia percaya bahwa metode dan sarana yang dia gunakan menemukan kesulitan dalam membiasakan kebaikan dan menghentikan kebiasaan buruk mirip seperti orang yang menekan permukaan kapak yang lebar, keras dan berat di atas batu, sangat melelahkan. Nama-nama kebajikan itu adalah: Kejernihan, Keheningan, Ketertiban, Resolusi, Ekonomis, Industri, Ketulusan, Keadilan, Moderasi, Kebersihan, Ketenangan, Kesucian, dan Kerendahan Hati. Franklin menganggap Kebajikan sebagai ekspresi kehidupan, dan bagaimana ia menjelaskan tentang pentingnya Kebajikan harus ada dalam kebiasaan warga negara Amerika. Misalnya, di sini Franklin memberikan beberap...

John Adams: Disertasi Kanon dan Hukum Feodal

Dalam tulisannya, John Adams memberikan semangat kepada masyarakat Amerika bahwa Amerika harus terbebas dari sistem tirani Kerajaan Inggris. Ada dua sistem tirani terbesar yang muncul dari sistem awal ini, yaitu kanon pajak tanah sewa dan hukum feodal. Sebenarnya kita dapat memperhitungkan begitu banyak kebaikan dari kedua hal tersebut. Dan begitu banyak juga kejahatan yang akan muncul seperti keinginan untuk menguasai. Jika dikendalikan dengan benar, suatu gerakan yang sangat berguna dan mulia dalam pikiran manusia akan muncul. Namun saat tidak terkendali, maka kekuasaan tersebut akan berubah menjadi kekuasaan yang mengakar, serakah, gelisah, dan tidak dapat diatur. Tidak akan terhitung banyaknya sistem kejahatan yang dibuat oleh pihak-pihak besar. Menurutnya, masyarakat Amerika takut untuk berpikir; kita meragukan penilaian kita sendiri dan berasumsi bahwa Kekaisaran benar meskipun bagi kita tampaknya hal itu mengguncang fondasi pemerintahan. Bahwa “Inggris” sangat kaya, besar, dan b...

John G. Cawelti: Tipologi Formula Sastra

Menurut Cawelti, ketika kita mempelajari formula sastra, dia memperhatikan bahwa formula tertentu membungkus gambaran budaya, mitos, dan tema dalam bentuk cerita dasar. Jadi, inilah alasan mengapa penemuan formula-formula tersebut menjadi salah satu hal yang penting. Kita akan lebih mampu membedakan apa yang menjadi ciri khas suatu budaya atau periode tertentu dari aspek-aspek formula yang mencerminkan sisi psikologis dan artistik yang universal. Formula itu lebih konvensional dan lebih berorientasi pada bentuk pelarian ( escapism ). Itulah sebabnya mengapa formula tersebut mewujudkan 'fantasi moral' tentang sebuah dunia yang lebih menarik, lebih memuaskan, atau lebih penuh kebajikan daripada dunia yang kita tinggali (Cawelti : 38). Bagi Cawelti, adalah mungkin untuk menganalisis fantasi moral yang mendasari lahirnya tipologi struktur formula. Dia menjelaskan lima fantasi moral utama: Petualangan, Romansa, Misteri, Melodrama, Makhluk Asing atau makhluk Sains. Misalnya, dalam ce...

Henry Adams: The Dynamo and the Virgin

The Dynamo and the Virgin adalah bab dari otobiografinya The Education of Henry Adams yang ditulis dalam sudut pandang orang ketiga setelah kunjungan ke pameran internasional di Paris pada tahun 1900. Karena ketertarikannya pada budaya Eropa abad pertengahan, Adams mulai merenungkan tentang kekuatan agama Kristen pada abad pertengahan dan bagaimana kaitannya dengan tenaga pembangkit abad ke-20 yang dihasilkan saat energi mekanik menghasilkan listrik; tema ini akan memikat Adams selama sisa kehidupan intelektualnya. Adams juga merenungkan kekuatan dinamo yang hampir tak terbatas dan merenungkan makna historisnya. Bagi Adams, Dinamo menjadi simbol ketidakterbatasan, ia rasakan sebagai kekuatan moral, seperti halnya umat Kristen mula-mula merasakan salib. Adams menyamakan Perawan dengan dunia abad pertengahan, yakni teratur, spiritual, dan berorientasi pada komunal dan dinamo melambangkan kekuatan era industri yang impersonal, material, dan tidak teratur. Adams menunjukkan ambivalensi t...

Kamis Gokil, Gagak Keparat (KGGK)

Percaya atau tidak, tiga hari setelah kejadian itu, layaknya jelangkung, nyengir itu datang tak diundang, pulang tak diantar. Setiap kali mengingat acara itu, saya nyengir sendiri. Ingat lagi, nyengir lagi. Sungguh, acara yang sangat super duper gokil. Kamis, 26 Januari 2012, menjadi bukti tak terbantahkan bahwa setiap ada usaha, di situ ada jalan—sekalipun usahanya minim. Segelintir orang pun ikut terlibat, dan di akhir acara mereka kompak mengucapkan: “Ini acara paling gokil yang pernah ada.” Siang itu, saya disibukkan dengan acara pementasan seni Gerak dan Tawa —istilah ini muncul tepat saat penulisan catatan ini. Meskipun yang akan diperagakan adalah puisi yang sangat tragis, karena tanpa persiapan, ujung-ujungnya tergolong ke genre komedi. Acara dimulai pukul 19.00, sekarang pukul 12 siang. Walaupun saya bukan ketua acara, saya dibingungkan oleh beberapa hal luar biasa: MC belum pasti. Aktor untuk puncak acara belum jelas. Sound belum dikonfirmasi ulang. Tempat baru b...

Jane Addams: Kebutuhan Subyektif Permukiman Sosial 1892

Tulisan ini merupakan upaya untuk menunjukkan betapa pentingnya peran Permukiman Sosial dalam menyelesaikan permasalahan sosial. Bagi Addams, kurangnya koordinasi antara pikiran dan tindakan yang dialami generasi muda yang berawal dari didikan keluarga dapat mengganggu persaudaraan manusia; komunikasi antara orang tua dan anak. Di sini, Addams memberikan gambaran bagaimana gadis-gadis terpelajar melupakan keinginan masa kanak-kanak mereka untuk membantu dunia dan bermain dengan gadis-gadis kecil yang malang “yang belum pernah bermain”, orang tua seringkali tidak konsisten (Addams: 133); mereka dengan sengaja memberi tahu tentang kesusahan di dunia pada anak perempuan mereka tetapi saat anak perempuan tersebut mulai menyadari klaim sosialnya sebagai 'kesepuluh yang tenggelam' (submerged tenth*); untuk menunjukkan keinginan untuk memenuhinya, tuntutan keluarga ditegaskan dengan tegas; dia salah, dia dikekang dan dia tidak bahagia. Lebih jauh lagi, hal ini dapat membuat kurangnya ...

EKRANISASI: Adaptasi Novel ke Film

Hal-hal yang harus diperhatikan saat ingin menganalisis adaptasi novel ke dalam film dengan pendekatan sastra bandingan menurut George Bluestone: SISTEM NOVEL Medium Bahasa Pembaca Terbatas Diproduksi oleh Pengarang (campur tangan terbatas Editor) Relatif bebas sensor Bentuk Diskursif  FILM Medium Visual (mata telinga, situasi) Pembaca/konsumen : massal Diproduksi oleh Industri Mengikuti kode-kode terkait Bentuk Presentasi STRUKTUR Plot => event Character, Characterization Setting Point of View, Vocalization Theme Analisis naratif bersifat menyeluruh dan dalam rangka fungsi. KONSUMSI Teks Novel yang dibaca, Tayangan Film yang ditonton Penonton dengan latar sosial budaya, latar pengetahuan tentang novel dan film   Tindak Pembacaan Hasil Pembacaan APRESIASI : dari visual image dan mental image  Positif Negatif Yoga Sudarisman 10/305767/PMU/6562

Surat dari Hawaii

Alohaaa... Apa kabar, temanku? Ingin rasanya saya berbagi cerita lewat surat ini. Liburan kali ini saya isi bersama teman-teman saya—yang juga temanmu. Kami pergi ke suatu tempat yang pasti kamu tidak akan tahu... ya, karena hanya kamu yang tidak hadir. Oh ya, saya turut prihatin membaca surat terakhirmu yang berisi: “Maaf, saya tidak bisa pergi... karena ibu tiri saya menyiksa saya...” Semoga dengan surat ini, dengan cerita saya, kepedihanmu sedikit terhapuskan. Langsung saja, ya. Ini ceritanya... Ke Hawaii... Awalnya, saya tidak pernah membayangkan bisa menginjakkan kaki ke Hawaii. Jangankan pergi ke sana, memimpikan saja tidak pernah. Hari itu, Rabu, 15 Juni 2011, matahari begitu sadis menitipkan panasnya lewat kulit. Indra perasa ini sangat peka merasakan apa pun yang menempel padanya—termasuk panas. Saya sempat teringat pertanyaanmu tentang gull (burung camar): “Mengapa mereka kuat terbang berjam-jam di bawah terik matahari?” Ternyata karena mereka terbang di atas...

Post-Durianisme

A. Latar Belakang Masalah Sore itu saya terbaring, lemas, panas, kekurangan air. Malas rasanya untuk bangun, padahal waktu salat Ashar belum tiba. Akhir-akhir ini cuaca di Jogja memang panas dan jarang hujan. Saya selalu tertidur saat sedang mengerjakan tugas. Terlintas di pikiran, kalau saya meninggal saat membaca buku, mungkin masuk kategori jihad fī sabīlillāh—husnul khotimah, masuk surga. Tapi jangan dulu, lah... saya belum menikah dan belum punya cucu. Tiba-tiba ponsel saya berdering. SMS masuk: “A, hoyong duren?? Si Bapak inget ka Aa, jadi meser duren...” Pesan dari adik saya, Cipto. Katanya, Bapak ingat saya yang paling suka durian di rumah, jadi beli durian dan makan bareng-bareng. Huffft... dalam hati saya, capek deh. Ingat saya kok malah makan bareng di sana. Hehe. Langsung bangun. Cuci muka, cek Facebook (kewajiban), tulis status: “Pengeeennn dureeennn... sangat pingin sekali makan durian.” Terakhir kali makan durian mungkin sebelum saya ke Yogya... sudah l...

American Studies

Image
Oke, aku rangkai aja kalimat-kalimatku…bukan ngarang. Semuanya terangkum jelas dalam buku karangan Prof. Dr. Djuhertati Imam Muhni, M.A (dosenku)  Bunga Rampai dari Amerika, AMERICAN BOUQUET  (2010). ;-) American Studies atau yang biasa disingkat AMSTD atau Amstud, kami biasa menyebutnya, adalah sebuah ilmu yang subjek intinya adalah Amerika dan orang-orangnya. Atribut AMSTD yang paling utama adalah pendekatannya yang interdisipliner. Mengapa harus interdisipliner, AMSTD juga mempunyai sejarah tersendiri tentang perkembangannya, mengapa dia harus interdisipliner... Vernon Louis Parrington Bermula dari  Founding Father nya, Vernon Louis Parrington (1871-1929), seorang sejarawan Amerika yang merasa tidak puas dengan aliran formalism, dimana aliran ini menganggap ilmu itu sudah ada  form- nya sendiri-sendiri, sudah dikotak-kotakan sesuai  form- nya. Misal, untuk membahas politik, kita harus mengkaji melalui ilmu politik, saja. Ilmu sosial khusus mengkaji bidang sos...

Ars Poetica-nya Archibald McLeish

Image
Ars Poetica A poem should be palpable and mute As a globed fruit, Dumb As old medallions to the thumb, Silent as the sleeve-worn stone Of casement ledges where the moss has grown -- A poem should be wordless As the flight of birds.                     * A poem should be motionless in time As the moon climbs, Leaving, as the moon releases Twig by twig the night-entangled trees, Leaving, as the moon behind the winter leaves, Memory by memory the mind -- A poem should be motionless in time As the moon climbs.                     * A poem should be equal to Not true. For all the history of grief An empty doorway and a maple leaf. For love The leaning grasses and two lights abov...

Metaphysical Poet-nya Elliot

Image
            Dalam esai Metaphysical Poet nya ini, Eliot ingin menekankan tentang ‘Dissociation of Sensibility’. Sebelum menjelaskan lebih lanjut tentang Dissociation of Sensibility , perlu kita ketahui tentang apa itu Metaphysical Poets, menurut kamus teori dan istilah-istilah Sastra The Penguin Dictionary  of Literary Terms And  Literary  Theory , Metaphysical poets adalah istilah yang secara umum disandarkan pada kelompok penyair abad ke 17 terutama Donne, Carew, George Herbert, Crashaw, Henry Vaughan, Marvell, Cleveland dan Cowley.