Lebih Baik Telat Daripada Tidak Sama Sekali
Memang, saya selalu terdiam saat teman-teman Muallimien (setingkat SMA) berbicara tentang masa lalu mereka yang asyik berpartisipasi dalam event haflah imtihan —kegiatan setelah berakhirnya ujian akhir. Saya terdiam karena memang tidak ikut andil dalam acara itu. Saya tidak punya cerita apa pun. Saya terlalu asyik dengan kesendirian saat itu. Bagaikan seekor ulat, saya terlalu yakin bahwa suatu hari nanti akan berubah dan dikagumi banyak orang karena keelokan saya. Itulah pikiran saya saat masih ABG, dan saya rasa itu wajar—seseorang sedang membutuhkan pengakuan. Ulat memang aneh, mungkin karena ia ingin diperhatikan. 😄 Sedikit bercerita tentang asyiknya saya dengan kesendirian... Semuanya berubah sejak komputer masuk ke rumah pada tahun 2001. Kehidupan saya seolah hanya berputar di sekitar program-program dalam komputer Pentium II. Saya menganggap semua orang yang tidak bisa diajak berdiskusi tentang komputer sebagai orang yang payah. Saya pun mulai mengacuhkan mereka—mend...