Asmarandana
Eling-eling mangka eling Rumingkang di bumi alam Darma wawayangan bae Raga taya pangawasa Lamun kasasar lampah Nafsu nu matak kaduhung Badan anu katempuhan Kalimat di atas adalah penggalan pupuh Asmarandana. Pupuh adalah bentuk puisi tradisional Sunda yang memiliki aturan metrum dan makna tertentu. Jenisnya pun beragam, ada sekitar 17 macam pupuh dengan nama dan ciri khas masing-masing. Misalnya, pupuh Kinanti yang berisi impian dan harapan, atau pupuh Gambuh yang menggambarkan kebingungan dan suasana hati yang samar. Sedangkan pupuh Asmarandana, seperti yang saya kutip di atas, mengangkat tema kasih sayang, saling mengasihi, dan saling mengingatkan. Cukup berwawasan, ya, pembukaan catatan ini. Hahay. Pupuh jugalah yang membuka alur cerita saya hari itu—satu hari bersama seseorang yang sangat spesial. Seseorang yang tindak-tanduknya diam-diam menjadi perhatian saya. Memang saya belum bisa memperhatikan semua aktivitasnya di luar sana, tapi bahkan lewat Facebook pun tak ...