Garut - Jakarta
BAGIAN 1 "Ssstt..." kang Bardin meminta kami untuk diam tak bersuara. Matanya mencoba mengeker di satu titik. Ia mengarahkan moncong senapannya dari semak-semak pohon jantra. Tidak terlalu menganga tinggi. Salah seorang dari kami menirukan suara-suara tertentu. Kami anak kelas 5 SD tidak tahu apa yang sedang kami lakukan. Tak lama, salah seorang mengingatkan, memberikan isyarat: jangan ganggu kang Bardin. Tidak ada gerakan sama sekali. Bahkan yang biasa sengaja batuk-batuk kecil saat solat pun diatur halus dan senyap supaya tidak bersuara. Ini bukan waktu yang tepat. Kang Bardin semakin serius dan fokus dengan bidikannya. Beriak derasnya sungai di bawah memberikan irama tertentu. Bunyi-bunyi gesekan bambu hanya beberapa menit sekali menghampiri indera kami. Bunyi kelepit pun terdengar dari beberapa pohon di sekitar. Angin di hutan Pasir Sereh tidak terlalu kencang. Daun-daun kering bambu bertaburan di tempat kami mematung. Aku dan empat orang teman SD menunggu apa yang akan t...