Asbabun Nuzul Status FB tanggal 6 Mei, 15:31

melalaikan waktu sholat dengan gumaman hati: "Tuhanku baik ini ah...sholatnya ntar2 aja."...YAKINKAN ITU ADALAH BISIKAN SYETAN.
- 39 comments, like-

...dialah orang yang menulis status diatas, ketika menulis status tersebut, yang terbesit dalam benaknya adalah malu. Sungguh malu ketika umurnya (dia mengambil kalkulator, 2011 dikurangi 1986 = 21 tahun ^_^) baru menyadari apa yang kerap dilakukannya berputar dalam kesalahan yang fatal. Sempat dia berpikir ketika mendengar adzan atau ketika ingat harus melaksanakan sholat:

Ah, Tuhanku ini baik…sholatnya ntar2 aja ah, sampai paling ‘dahsyat’ mengeluarkan kata…ah yang ga sholat aja banyak. sungguh t-e-r-l-a-l-u...


1 bulan sebelumnya…
Seorang pria kurus terdiam dikamar kosnya yang sempit, adzan sudah mulai terdengar, rasa malas menghinggap dibenak pria kurus itu, kakinya terasa berat untuk dilangkahkan ke masjid yang berjarak tak jauh dari kosannya, akumulasi rasa malas ini muncul akibat cuaca panas dan capek, pikirnya. Tapi mungkin, bisa jadi lebih dari itu, dia sudah menandatangani kontrak, bermain ‘pentas’ sesuai skenario syetan. “Yu ah, langsung berangkat! Wudhu dimesjid aja!” dia meyakinkan dirinya sendiri, bergegas berangkat ke mesjid.

Memasuki MASKAM (masjid kampus), mesjid begitu ramai, tak heran memang…siang itu bertepatan dengan kewajiban para muslim dewasa, berakal, dan berjenis kelamin laki-laki untuk melakukan shalat jum’at, Hari Raya mingguan umat Muslim. Pria itu bergegas mengambil air wudhu, dan duduk tepat ditengah mesjid: siap mendengarkan khutbah atau tidur...


***

……setelah membuka khutbahnya, sang khatib begitu lancar berdakwah, tak terdengar dari mulutnya puluhan jeda tanda ragu atau lupa dalam penyampaian khutbahnya, pria tadi dengan sangat serius mendengarkan isi ceramah sang khatib, tidak membosankan memang, selain karena cara khutbahnya yang begitu memukau, isi dari khutbahnya juga begitu berkilau. Jum’at kali ini, sang khatib mengedepankan surat al-A’raf: 16-17, pria itu sempat memusatkan konsentrasinya untuk bisa mengikuti bacaan khotibnya, dia sempat mengenal ayat itu, ayat yang cukup popular memang. Isinya cukup menarik dan sayangnya tidak menjadi daya tarik yang special bagi sebagian manusia, termasuk pria itu; wajahnya tertunduk malu, mengakuinya.

Inti dari ayat tersebut bahwasanya musuh abadi dan wajib dimusuhi: Iblis dan Syetan, akan senantiasa menggoda manusia dari segala penjuru, depan, belakang, kanan, kiri, dan menjerumuskan manusia untuk tidak bersyukur.
            Sang khatib begitu pintar untuk menarik perhatian para mustami’ (pendengar), tak hanya menyuguhkan surat dari al-Qur’an, tetapi memberikan beberapa keterangan tentang sekelumit cara-cara syetan menggoda manusia, cara-cara agar manusia melenceng dari sebuah kesempurnaan ibadah. Mulai dari membuat ragu ketika sedang shalat (apakah rakaat saya sudah 3 atau 4 atau 2), menyisipkan sedikit riya dalam prosesi ibadah (saya yakin si fulan sedang memperhatikan saya,  dan bahayanya riya, nabi menyamakan Riya dengan Syirik Kecil), tak cukup itu, sang syetan kadang meyakinkan manusia untuk menganggap tuhan kita baik, menjalankan ibadah kita setengah2, tidak takut akan siksa-Nya, dan masih banyak lagi godaan syetan terhadap manusia.
            Khutbah jum’at siang itu begitu indah, nampaknya sebagian besar para mustami’ tidak berani untuk berselancar dialam mimpi mereka, mungkin mereka sadar, jarang sekali mereka mendapatkan dakwah yang begitu menarik dan dengan isi yang demikian, mereka begitu tertantang untuk menghalau godaan syetan, setidaknya itu yang disampaikan khatib pintar tadi dalam penutupan khutbahnya: semoga kita terhindar dari godaan syetan, kita bisa menghalau apa-apa yang menjauhkan dari kesempurnaan ibadah kita....

published on Facebook: Wednesday, May 11, 2011 at 11:52am

2 comments:

Back to top