Washington Irving: Seorang Teman...

coba lihat! ramai betul Graha Sabha Pramana (GSP)*....ada apa, yak??
tumben, GSP ramai....mungkin ada acara wisuda....
Wisuda??? Helooo!!! Ini taun berapa?? Ini taun lampau…taun berapa yak….
Hush!!

Segera kukejapkan mataku, kugelengkan kepalaku, kuusir obrolan dua makhluk yang terbang dikuping kanan dan kiriku, ntah siapakah mereka….mereka muncul tiba-tiba.

Tapi benar juga, aku berada dimana sekarang? Kulihat diujung penglihatanku gedung yang sangat megah dan gagah didepannya terhampar lapangan rumput yang liar, tidak terurus. Namun, semua yang berada disekelilingku tidak berwarna normal, kulihat semuanya berwarna sephia.

Tak ku hiraukan masalah warna penglihatanku, setengah sadar ku berjalan lurus menuju gedung itu, mataku larak lirik kanan kiri melihat orang-orang yang berjalan tertunduk, segelintir orang memegang draft makalah mungkin, aku melihatnya dari kejauhan seperti makalah, sebagian lagi berjalan cepat, mereka awas terhadap langkah arah mereka, namun tetap tertunduk. Aku tetap berjalan…disamping padang rumput.

Aku melihat beberapa selebaran yang bertebaran dijalan, kulihat dengan seksama, tertulis:

“Hadirilah peluncuran Cerpen pertama Amerika,
Karya : Geoffrey Crayon, SH
Hari/Waktu : Ini / Sekarang
Tempat : Gedung Megah dan Gagah Itu”


Brosur yang cukup singkat, mungkin juga itu bukan GSP, tapi aku melihatnya seperti GSP dikampusku, mirip betul…arrgghhh, semuanya begitu tidak jelas, aneh.

Laju langkah kupercepat, gedung semakin dekat, banyak sekali orang-orang berseliweran keluar masuk gedung, aku tetap berjalan menerobos penasaran: sebenarnya ada apa di gedung ini, sumber keramaian berasal dari gedung ini…kini aku berdiri dipintu masuk gedung, disamping kulihat spanduk bertuliskan sama persis seperti di brosur, banyak sekali orang berkerumun, begitu berdesakan, mereka yang keluar dari kerumunan, tersenyum gembira, namun tak lama, mereka menundukkan kembali wajah mereka, berjalan keluar gedung.

Penasaran itu semakin membludak, tak pikir panjang, aku langsung bergabung kedalam kerumunan, bahasa mereka sungguh tidak kumengerti, aku tidak bisa menangkap apa yang sebenarnya mereka ucapkan (bukan bahasa Inggris), ditengah kerumunan kulihat seseorang duduk membelakangiku, gendut sekali badannya dari belakang, namun kudapat pastikan tubuhnya pendek, aku tidak bisa membayangkan siapakah dia……orang-orang tetap menjulurkan makalah yang mereka bawa, meminta tanda tangan dari dia.

Dalam ketidakpastian dan ketidakjelasan ini, ku tepuk saja pundak dia, dia tersenyum kearahku.

“Haaaaiiiii, hmmm...baiklah kawan-kawan semuanya, ini dia juga seseorang yang saya ceritakan dalam cerpen saya, tapi bukan tokoh utamanya…” ucap dia bangkit dari tempat duduknya, seolah dia mengenalku; kini bahasanya kupahami. Aku mendadak bingung, samar-samar aku mengenalnya, bukan ding…..hmm, mengetahuinya. Belum sempat kukeluarkan kata-kata….ia kembali memberitahu:

“Nanti ia akan terbangun dizaman yang sudah maju, sekarang ini ia berada ditahun 1819, ia sedang tertidur. menurut cerpen kan hanya sekitar 20 tahun-an, tapi itu tokoh utamanya, INGAT! Tokoh Utamanya! Tapi, ia (sembari menunjuk kearahku) masih tertidur dikaki gunung Catskill, New York, dan nanti akan terbangun tepat dimana Amerika sudah jaya-jayanya, lebih jaya daripada yang dihadapi Rip (menunjuk kearah laki-laki muda gagah, berseragam layaknya tentara, disamping kanannya)…untuk bagian ini, memang saya tidak menceritakan begitu detail” infonya panjang lebar, namun tetap tak kupahami.

Dia mendekat kearahku, dan berbisik…: “Tapi maaf, nanti kamu tidak akan terbangun di NewYork lho, kamu akan terbangun disuatu negeri yang ..hmmm… saya tidak bisa mengatakan jaya, saya hanya menyayangkan negeri dengan ribuan pulau, suku, dan bahasa tidak bisa bersatu, betul-betul tidak bersatu…hukum begitu sangat mandul disana…maaf...” Tegasnya, penuh kekhawatiran. Apakah dia mengejek bangsaku?? Bangsa Indonesia?? Jangan mentang-mentang dia SH, pernah sekolah Hukum langsung menjudge bangsaku, seperti itu….tapi seumpamanya apa yang dikatakan si Geoffrey Crayon ini benar, tolong jangan beritahu yang lain, kalau bangsaku seperti ini, hancur......ssttt....ini rahasia.




* GSP: Gedung yang biasa digunakan untuk acara wisuda, seminar internasional, milik UGM. sama dengan AU, Auditorium Utama milik UIN Jakarta...
* Geoffrey Crayon: Nama Pena Washington Irving, dan pakar hukum, karena pernah ikut di sekolah khusus.

published on facebook: Saturday, May 21, 2011 at 7:01am
Yoga Sudarisman

0 comments:

Post a Comment

Back to top