Surat dari Hawaii
June 15, 2011
Posted by
yogaptek
| Waktu baca:
Alohaaa...
Apa kabar temanku,
Ingin rasanya aku berbagi cerita dalam surat ini. Liburanku kali ini aku isi bersama teman-temanku, temanmu juga. Pergi ke suatu tempat, pasti kamu tidak akan tahu…hanya kamu yang tidak hadir, sih. Oya, aku turut prihatin membaca surat terakhirmu yang berisi: “Maaf, aku tidak bisa pergi…karena ibu tiriku menyiksaku…” tapi semoga dengan surat ini, dengan ceritaku, kepedihanmu terhapuskan. Langsung aja yak, ini ceritanya...
Ke Hawaii...
Awalnya aku tidak pernah membayangkan dapat menginjakkan kaki ke Hawaii, lho...jangankan pergi ke sana, teman, memimpikan saja tidak pernah. Hari itu, Rabu 15 Juni 2011, matahari begitu sadis menitipkan panasnya lewat kulit. Indera perasa ini sangat peka merasakan apapun yang menempel padanya, termasuk panas. Aku berpikir tentang pertanyaanmu tentang gull (burung camar), mengapa mereka kuat untuk terbang berjam-jam di atas panasnya matahari? ternyata karena mereka terbangnya di atas laut, di pantai. Jadi, saat mereka kepanasan, dia minum. Panas sedikit, dia nyemplung ke air, atau nyubit ikan. hehe *sik, sik, sik, ko bisa sampai sini ceritanya..."
Tapi, lain mimpi, lain kenyataan, lain Hawaii, lain pula maksudnya.
Sebenarnya, siang itu, seseorang sebut saja mba Ida (bukan nama sebenarnya? ) mengajak kami untuk makan siang di salah satu tempat di Galeria. Entah di manakah itu. "Makanan Hawaii, lho...cuman 10 ribu...yuk??" Ajak mba Ida.
kami para cowo, aku, Aji, mas Awang dan Yudi (tentu bukan nama sebenarnya juga) oke-oke saja. Bukan masalah harga yang murah yang membuat kami mau ikut bersama teman-teman perempuan lainnya, sebut saja Ani, Yulan, Dian, Isna, mba Feti dan mba Ida, bukan masalah harganya...kami sama sekali tidak pernah ada masalah dengan harga. Motivasi aku mungkin sama dengan teman-teman lainnya, yakni ingin mengkaji lebih dalam tentang Hawaii. Kami anak-anak American Studies, sudah sewajarnya mengkaji tentang Amerika. Joss!!
Singkat cerita, kami berada di depan Galeria. Kami masuk ke dalamnya. Keliling-keliling di dalam mall mencari tempat makan. Sampailah di Kona (begitulah yang tertera di daftar menu) apapun itu namanya, kami sekarang berada di Hawaii, terbukti, tepat di depan aku duduk, ada wallpaper lautan dengan kursi-kursi khas pantai. Terlihat pemiliknya ingin membuat suasana restaurant mirip suasana Hawaii. Demi menghilangkan rasa penasaran, kutatap ke atas atap, siapa tau ada hiasan burung camar. Kulihat juga para pramusaji, apakah mereka memakai baju khas Hawaii… ternyata tidak. Yaah...hanya wallpaper saja…selebihnya mirip warkop si Edo depan kosan. Beda kursi saja, di sana warna-warni.
Dan tentu saja, makanannnya, ding.
Langsung ke makanannnya, ya, teman...
Aku memesan makanan yang harganya 16rb. Mas Awang pesan yang 20rb. Aji dan yang lainnya memesan harga paketan. Mulai dari paket A, B, C, D. Sebenarnya, kalaulah siang itu aku tidak makan bersama teman-teman, mungkin 16rb tanpa minuman, aku sanggup menahan cegukan selama 1 jam gara-gara tidak minum sesudah makan. Tapi demi kemaslahatan bangsa dan Negara aku memesan minuman. Walaupun ada kesalahan di akhirnya.
Pesanan pertama datang. Mba Ida yang pertama kali dapat. Entah memesan apa. Cepet banget.
Pesanan kedua datang, “Siapa yang memesan lanay??” Tanya si mbak yang wajahnya mirip Oprah Winfrey di film The Color Purple. Aku tidak menyahut. Aku tak tahu aku pesan apa. “Aku pesan yang harganya 16rb-an kok, mba..”
“Oh berarti ini, lanay…” sahutnya memberikan kotak. Mirip kotak jumanji. Lanay kalau dalam bahasa Sunda adalah nama penyakit kulit di kaki yang kalau didiamkan beberapa lama, muncul bau yang tidak sedap! Tapi tidak di hari ini. Aku memakannya.
Hampir semua teman-teman menertawakan kotak jumanji ini. Kotak kayu seukuran layar laptop axioo Yudi, 12 inch: makanan itu ada di dalamnya. Takut seperti penyakit lanay, aku tidak berani mendiamkan untuk beberapa lama, segera kubuka kotaknya, wow!! Sungguh menantang, ada ayam yang dipotong tanpa tulang. Presto kali yak disebutnya. Dan ada 2 potong tahu lengkap dengan sayuran capcay.
Teman, mungkin kamu ingin tahu bagaimana dengan yang lainnya??
Oke, semuanya no comment. Yang namanya PAKETan, ya gitu-gitu aja. Tidak ada yang terlihat yang wah…
Ini semua bukan tentang makanan. Pengalaman jauh lebih penting. Momen bersama mereka jauh lebih berharga…andai kamu ikut, teman.
Sudah dulu, yak. Aku harus mengerjakan tugas yang lainnya. Oya, kamu sudah selesai tugasnya?? tugas bahasa Indonesiaku yang tentang liburan. Aku mau pakai cerita ini aja ah..semoga dengan surat ini, kesedihanmu terhapuskan.
Salam sayang dari temanmu….
Kona, Hawaiian. 15 Juni 2011
Apa kabar temanku,
Ingin rasanya aku berbagi cerita dalam surat ini. Liburanku kali ini aku isi bersama teman-temanku, temanmu juga. Pergi ke suatu tempat, pasti kamu tidak akan tahu…hanya kamu yang tidak hadir, sih. Oya, aku turut prihatin membaca surat terakhirmu yang berisi: “Maaf, aku tidak bisa pergi…karena ibu tiriku menyiksaku…” tapi semoga dengan surat ini, dengan ceritaku, kepedihanmu terhapuskan. Langsung aja yak, ini ceritanya...
Ke Hawaii...
Awalnya aku tidak pernah membayangkan dapat menginjakkan kaki ke Hawaii, lho...jangankan pergi ke sana, teman, memimpikan saja tidak pernah. Hari itu, Rabu 15 Juni 2011, matahari begitu sadis menitipkan panasnya lewat kulit. Indera perasa ini sangat peka merasakan apapun yang menempel padanya, termasuk panas. Aku berpikir tentang pertanyaanmu tentang gull (burung camar), mengapa mereka kuat untuk terbang berjam-jam di atas panasnya matahari? ternyata karena mereka terbangnya di atas laut, di pantai. Jadi, saat mereka kepanasan, dia minum. Panas sedikit, dia nyemplung ke air, atau nyubit ikan. hehe *sik, sik, sik, ko bisa sampai sini ceritanya..."
Tapi, lain mimpi, lain kenyataan, lain Hawaii, lain pula maksudnya.
Sebenarnya, siang itu, seseorang sebut saja mba Ida (bukan nama sebenarnya? ) mengajak kami untuk makan siang di salah satu tempat di Galeria. Entah di manakah itu. "Makanan Hawaii, lho...cuman 10 ribu...yuk??" Ajak mba Ida.
kami para cowo, aku, Aji, mas Awang dan Yudi (tentu bukan nama sebenarnya juga) oke-oke saja. Bukan masalah harga yang murah yang membuat kami mau ikut bersama teman-teman perempuan lainnya, sebut saja Ani, Yulan, Dian, Isna, mba Feti dan mba Ida, bukan masalah harganya...kami sama sekali tidak pernah ada masalah dengan harga. Motivasi aku mungkin sama dengan teman-teman lainnya, yakni ingin mengkaji lebih dalam tentang Hawaii. Kami anak-anak American Studies, sudah sewajarnya mengkaji tentang Amerika. Joss!!
Singkat cerita, kami berada di depan Galeria. Kami masuk ke dalamnya. Keliling-keliling di dalam mall mencari tempat makan. Sampailah di Kona (begitulah yang tertera di daftar menu) apapun itu namanya, kami sekarang berada di Hawaii, terbukti, tepat di depan aku duduk, ada wallpaper lautan dengan kursi-kursi khas pantai. Terlihat pemiliknya ingin membuat suasana restaurant mirip suasana Hawaii. Demi menghilangkan rasa penasaran, kutatap ke atas atap, siapa tau ada hiasan burung camar. Kulihat juga para pramusaji, apakah mereka memakai baju khas Hawaii… ternyata tidak. Yaah...hanya wallpaper saja…selebihnya mirip warkop si Edo depan kosan. Beda kursi saja, di sana warna-warni.
Dan tentu saja, makanannnya, ding.
Langsung ke makanannnya, ya, teman...
Aku memesan makanan yang harganya 16rb. Mas Awang pesan yang 20rb. Aji dan yang lainnya memesan harga paketan. Mulai dari paket A, B, C, D. Sebenarnya, kalaulah siang itu aku tidak makan bersama teman-teman, mungkin 16rb tanpa minuman, aku sanggup menahan cegukan selama 1 jam gara-gara tidak minum sesudah makan. Tapi demi kemaslahatan bangsa dan Negara aku memesan minuman. Walaupun ada kesalahan di akhirnya.
Pesanan pertama datang. Mba Ida yang pertama kali dapat. Entah memesan apa. Cepet banget.
Pesanan kedua datang, “Siapa yang memesan lanay??” Tanya si mbak yang wajahnya mirip Oprah Winfrey di film The Color Purple. Aku tidak menyahut. Aku tak tahu aku pesan apa. “Aku pesan yang harganya 16rb-an kok, mba..”
“Oh berarti ini, lanay…” sahutnya memberikan kotak. Mirip kotak jumanji. Lanay kalau dalam bahasa Sunda adalah nama penyakit kulit di kaki yang kalau didiamkan beberapa lama, muncul bau yang tidak sedap! Tapi tidak di hari ini. Aku memakannya.
Hampir semua teman-teman menertawakan kotak jumanji ini. Kotak kayu seukuran layar laptop axioo Yudi, 12 inch: makanan itu ada di dalamnya. Takut seperti penyakit lanay, aku tidak berani mendiamkan untuk beberapa lama, segera kubuka kotaknya, wow!! Sungguh menantang, ada ayam yang dipotong tanpa tulang. Presto kali yak disebutnya. Dan ada 2 potong tahu lengkap dengan sayuran capcay.
Teman, mungkin kamu ingin tahu bagaimana dengan yang lainnya??
Oke, semuanya no comment. Yang namanya PAKETan, ya gitu-gitu aja. Tidak ada yang terlihat yang wah…
Ini semua bukan tentang makanan. Pengalaman jauh lebih penting. Momen bersama mereka jauh lebih berharga…andai kamu ikut, teman.
Sudah dulu, yak. Aku harus mengerjakan tugas yang lainnya. Oya, kamu sudah selesai tugasnya?? tugas bahasa Indonesiaku yang tentang liburan. Aku mau pakai cerita ini aja ah..semoga dengan surat ini, kesedihanmu terhapuskan.
Salam sayang dari temanmu….
Kona, Hawaiian. 15 Juni 2011
American Studies Blog Coretan Absurd