I'm Done
Edy Hidayat: “FS lo mang knapa jon??”
6 Desember 2008, pukul 03.38 WIB
Itulah kalimat pertama dari orang yang pertama kali saya tambahkan sebagai teman, sebelum benar-benar masuk ke dunia Facebook.
Sebelumnya, saya sempat ikut meramaikan situs Friendster (FS), yang kabarnya kini telah dibeli oleh Malaysia.
Namun, saya tidak begitu nyaman dengan FS, hingga akhirnya memutuskan pindah ke jejaring sosial yang mulai ramai di Indonesia sejak tahun 2006: Facebook.
Catatan ini mungkin tidak terlalu penting bagi kalian, tentang bagaimana sepak terjang saya di dunia Facebook.
Tapi bagi saya, ini adalah jejak awal yang cukup berkesan.
Saya bergabung dengan Facebook pada akhir November 2008, dan beberapa teman pertama yang saya tambahkan (Assābiqūnal Awwalūn) adalah:
Edy Hidayat dan Mirza Faradly.
Edy adalah teman sekelas saya saat di Ciputat.
Ia sudah lama aktif di berbagai situs jejaring sosial seperti Friendster, Facebook, dan MySpace—entah kalau Twitter.
Ia seorang musisi handal.
Edy memilih MySpace karena situs itu menyediakan fitur untuk menampilkan format audio-video hasil karya para musisi dunia, dan itu asli buatan mereka, bukan kreasi para penggemar.
Edy masih eksis di Facebook hingga sekarang, dan sesekali saya masih mengomentari statusnya.
Teman kedua adalah Mirza Faradly, anak kelas sebelah.
Masih satu jurusan.
Saya mengajukan pertemanan karena dua alasan:
Pertama, ia ada di daftar teman Edy.
Kedua, saat itu belum banyak teman saya yang tergabung di Facebook—setidaknya sejauh yang saya tahu.
Tapi Mirza sudah lama tidak aktif.
Ia tidak tertarik menampakkan dirinya secara berlebihan.
Ia masuk Facebook hanya untuk bermain game online.
That’s it.
Selang seminggu setelah menambahkan dua teman tersebut, tepatnya tanggal 12 Desember 2008 pukul 16.48 WIB, barulah ada yang mengirim permintaan pertemanan ke akun saya.
Ia marah-marah tidak jelas.
Perempuan ini sebenarnya sudah saya kenal selama satu tahun.
Dia adalah...
(Identitas disensor atas permintaan teman saya, karena katanya, ini adalah catatan tentang “kepedean Yoga Sudarisman.”)
Comments
Post a Comment