Jadi Ingat
January 07, 2012
Posted by
yogaptek
| Waktu baca:
Hari ini, pagi-pagi aku menerima SMS dari adikku. Katanya dia akan sidang skripsi pagi ini. Pesanku cukup singkat karena aku yakin sudah jauh-jauh hari dia mempersiapkannya. Jatuh-jatuh hati dia mengkhawatirkanya. Namun pesan yang kukirim padanya aku yakin dia tidak memikirkannya: "Smoga sukses, dan jangan datang terlambat!"
Yup, jangan terlambat.
~~ membayangkan 2 tahun silam, tepatnya bulan Maret tanggal 5 2009~~
jadi ingat...
hari itu aku akan sidang skripsi. Hari terakhir mempertahankan tugas akhirku demi mendapatkan selembar kertas berhologram meresmikan penambahan 2 huruf di belakang namaku, S.S Sarjana Sakit, Sarjana Susah, Sarjana Senang, Sarjana Sukses atau apalah plesetan anak-anak pada saat itu. Tapi sebenarnya singkatanya sangat mantap: Sarjana Sastra...widiiihhhh, tet! kembali ke topik ah. Pagi itu, seperti biasa, aku adalah aku, dengan segala kekuranganku, kesurupanku, dan kekhilafanku. Sidang dimulai pukul 11 pagi dan pikiran aneh mulai merasuki kepalaku. Aku begitu santai kala itu, bahkan pukul 10 pagi aku masih mencari-cari tukang cukur untuk mencukur rambutku. BISA DIBAYANGKAN, SIDANG SKRIPSI JAM 11, 1 JAM SEBELUMNYA KAMU MASIH MENCARI SESEORANG YANG AKAN MENCUKUR RAMBUTMU?? dan BISA DIPASTIKAN ITU BELUM MANDI.
jadi ingat...
sidang di kampusku dulu, boleh ditonton oleh teman-teman sebanyak mungkin. Tapi dengan syarat membawa makanan. Begitu juga untuk dosen pengujinya - alangkah berbahagianya mereka yang sidang di bulan puasa -, berhubung aku orangnya tidak begitu perhatian dengan hal-hal sedemikian, makanan untuk dosen aku ikut nitip kepada temanku yang kebetulan jadwal sidangnya sama denganku dan untuk snack buat anak-anak yang nonton, aku pun tidak memikirkannya, karena selepas sidang, toh mereka yang nonton tetap gembira dengan makanan yang dibawa temanku...-dasar temanku yang takabur, apa dasar diriku yang ga ngemodal-. Jam sembilan temanku mengajakku ke restauran nasi padang. Aku pun menurutinya, ga tega aku membiarkannya sendirian membawa sekitar 12 box nasi padang.
jadi ingat...
temanku menertawakanku, katanya aku ga tau waktu. Sidang jam 11, jam 10 masih berkeliaran mencari tukang cukur. Aku mengacuhkannya, karena aku sudah lega mendapatkan jas, celana dan dasi untukku sidang. Tapi ternyata, aku kembali kekos pukul setengah 11, kira-kira sebelas kurang sepuluh aku beres segalanya, ku bergegas pergi ke kampus...."kalaulah tidak ada potongan-potongan rambut, tak sudi aku untuk mandi" bisikku dalam hati. SMS tak henti-henti datang dari sang X pada waktu itu, menanyakan aku sedang di mana? kok lama sekali? katanya dosen penguji sudah menunggu.
Pukul 11 lebih 10 aku berada di kampus, dengan napas ga keruan karena aku harus berlari menaiki tangga, aku sampai di ruang sidang.
jadi ingat juga...
... dosen penguji pun sudah menunggu. Tapi untungnya selain menungguku, 1 dari 3 dosen penguji belum datang. Dan akhirnya datanglah penguji itu...berhubung aku yang sidang pertama, aku tidak sadar dosen penguji harus disuguhi makanan, tapi nampaknya si X pada waktu itu sudah mempersiapkan segala yang tidak aku persiapkan (khususnya urusan ga penting: makanan -- tapi ternyata penting...), dia menyuguhkannya kepada para dosen penguji selagi aku presentasi. Belum sampai mempresentasikan isi skripsiku, bunyi dering SMS yang kencang memecah keseriusan sidangku. Bayangkan suara Gita Gutawa, volume 4 dari motorola ROKR berdering. Sangat kencang. Entah kapan dia berhenti. Sesaat aku tersadar suara itu dari kantong celanaku, BENAR ITU RINGTONEKU!! akhirnya aku permisi untuk mematikannya. Sungguh dunia akhirat aku malu!!. Bajigur tenan yang mengirim SMS pada saat itu. Kalau aku berkemampuan untuk mengutuk seseorang, akan kukutuk yang mengirim SMS ga penting itu. Tapi aku berpikir, ternyata lebih bajigur lagi aku yang tidak mematikan handphoneku.
hahaha semuanya jadi inget, itulah kekuranganku. Selalu datang telat waktu bahkan salah seorang temanku bilang dengan yakin: "si Yoga tuh kalau nanti nikah, akadnya jam 9, gue yakin jam 8 dia masih tidur..."hmmm
7 fakta dari note ini:
December 3, 2011
Yup, jangan terlambat.
~~ membayangkan 2 tahun silam, tepatnya bulan Maret tanggal 5 2009~~
jadi ingat...
hari itu aku akan sidang skripsi. Hari terakhir mempertahankan tugas akhirku demi mendapatkan selembar kertas berhologram meresmikan penambahan 2 huruf di belakang namaku, S.S Sarjana Sakit, Sarjana Susah, Sarjana Senang, Sarjana Sukses atau apalah plesetan anak-anak pada saat itu. Tapi sebenarnya singkatanya sangat mantap: Sarjana Sastra...widiiihhhh, tet! kembali ke topik ah. Pagi itu, seperti biasa, aku adalah aku, dengan segala kekuranganku, kesurupanku, dan kekhilafanku. Sidang dimulai pukul 11 pagi dan pikiran aneh mulai merasuki kepalaku. Aku begitu santai kala itu, bahkan pukul 10 pagi aku masih mencari-cari tukang cukur untuk mencukur rambutku. BISA DIBAYANGKAN, SIDANG SKRIPSI JAM 11, 1 JAM SEBELUMNYA KAMU MASIH MENCARI SESEORANG YANG AKAN MENCUKUR RAMBUTMU?? dan BISA DIPASTIKAN ITU BELUM MANDI.
jadi ingat...
sidang di kampusku dulu, boleh ditonton oleh teman-teman sebanyak mungkin. Tapi dengan syarat membawa makanan. Begitu juga untuk dosen pengujinya - alangkah berbahagianya mereka yang sidang di bulan puasa -, berhubung aku orangnya tidak begitu perhatian dengan hal-hal sedemikian, makanan untuk dosen aku ikut nitip kepada temanku yang kebetulan jadwal sidangnya sama denganku dan untuk snack buat anak-anak yang nonton, aku pun tidak memikirkannya, karena selepas sidang, toh mereka yang nonton tetap gembira dengan makanan yang dibawa temanku...-dasar temanku yang takabur, apa dasar diriku yang ga ngemodal-. Jam sembilan temanku mengajakku ke restauran nasi padang. Aku pun menurutinya, ga tega aku membiarkannya sendirian membawa sekitar 12 box nasi padang.
jadi ingat...
temanku menertawakanku, katanya aku ga tau waktu. Sidang jam 11, jam 10 masih berkeliaran mencari tukang cukur. Aku mengacuhkannya, karena aku sudah lega mendapatkan jas, celana dan dasi untukku sidang. Tapi ternyata, aku kembali kekos pukul setengah 11, kira-kira sebelas kurang sepuluh aku beres segalanya, ku bergegas pergi ke kampus...."kalaulah tidak ada potongan-potongan rambut, tak sudi aku untuk mandi" bisikku dalam hati. SMS tak henti-henti datang dari sang X pada waktu itu, menanyakan aku sedang di mana? kok lama sekali? katanya dosen penguji sudah menunggu.
Pukul 11 lebih 10 aku berada di kampus, dengan napas ga keruan karena aku harus berlari menaiki tangga, aku sampai di ruang sidang.
jadi ingat juga...
... dosen penguji pun sudah menunggu. Tapi untungnya selain menungguku, 1 dari 3 dosen penguji belum datang. Dan akhirnya datanglah penguji itu...berhubung aku yang sidang pertama, aku tidak sadar dosen penguji harus disuguhi makanan, tapi nampaknya si X pada waktu itu sudah mempersiapkan segala yang tidak aku persiapkan (khususnya urusan ga penting: makanan -- tapi ternyata penting...), dia menyuguhkannya kepada para dosen penguji selagi aku presentasi. Belum sampai mempresentasikan isi skripsiku, bunyi dering SMS yang kencang memecah keseriusan sidangku. Bayangkan suara Gita Gutawa, volume 4 dari motorola ROKR berdering. Sangat kencang. Entah kapan dia berhenti. Sesaat aku tersadar suara itu dari kantong celanaku, BENAR ITU RINGTONEKU!! akhirnya aku permisi untuk mematikannya. Sungguh dunia akhirat aku malu!!. Bajigur tenan yang mengirim SMS pada saat itu. Kalau aku berkemampuan untuk mengutuk seseorang, akan kukutuk yang mengirim SMS ga penting itu. Tapi aku berpikir, ternyata lebih bajigur lagi aku yang tidak mematikan handphoneku.
hahaha semuanya jadi inget, itulah kekuranganku. Selalu datang telat waktu bahkan salah seorang temanku bilang dengan yakin: "si Yoga tuh kalau nanti nikah, akadnya jam 9, gue yakin jam 8 dia masih tidur..."hmmm
7 fakta dari note ini:
- Dari jam 6 pagi sampai jam 9, aku tidak membuka skripsiku. Temanku begitu serius bolak balik membacanya. Entah apa yang aku kerjakan.
- Kalimat pertama yang keluar dari dosen penguji adalah: "I completely confused with your paper/ Saya benar-benar bingung dengan skripsi kamu"
- Kalimat pertama dari dosen pembimbing di hari itu adalah: "Gapapa Yoga, saya paham dengan skripsi kamu."
- Skripsi dengan teori hermeneutic di jurusan sastra UIN adalah skripsi pertama, dan penulisnya adalah Yoga Sudarisman.
- Tukang cukur yang beruntung memotong rambut seseorang yang mau sidang skripsi ternyata orang Garut. Kota kelahiranku.
- Isi SMS saat aku sedang presentasi adalah "Selamat sidang skripsi, Ga, semoga sukses selalu, amin"
- Beberapa hari sebelum hari pengumuman kelulusan sidang, pikiran fokus hanya pada: "kenapa hapeku tidak dimatikan?!", itu terus berlanjut sampai aku pergi ke nikahan teman di Cipacing tanggal 8 Maret...oh hapeku.
December 3, 2011
Blog Coretan Absurd
Subscribe to:
Post Comments
(Atom)
0 comments:
Post a Comment