Resolusi Tahun Baru Islam

Pagi tadi, di sebuah acara TV, saya menonton beberapa klub pecinta Husky (nama jenis anjing). Anjing ini terkenal sangat bersahabat dengan manusia. Anjing yang biasa hidup di daerah kutub ini memiliki kepala yang hampir mirip dengan kepala serigala, tetapi sama sekali tidak sebuas anjing hutan (atau serigala). Bahkan, orang-orang di kutub sana mempercayakan pekerjaan menarik kereta pada anjing yang cepat dilatih untuk duduk, berjalan, dan bersalaman ini.

Memang, menurut informasi, urutan hewan yang paling akrab dengan manusia adalah anjing, dan kuda berada di urutan kedua. Anjing dengan bermacam jenis tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan sesuai dengan kodratnya. Seperti Husky, ia mungkin tidak sebuas anjing pelacak; atau Sheepdog (anjing penjaga kambing/penggembala), tentu lebih sigap dalam mengatur tugasnya. Wild dog tentu lebih ganas karena kodratnya hidup di rimba. Ada Dalmatian, ada Bulldog, ada Beagle, ada Lion Dog, ada Kanaan, dan masih banyak lagi.

Jauh di lubuk hati saya sebagai seorang Muslim, sempat saya mencari-cari artikel tentang hukum memelihara anjing. Karena, sebagaimana kita ketahui, air liur anjing adalah hal yang paling najis terberat di seluruh jagat (najis mughalazah). Ketika satu jilatan atau satu tetesan air liurnya mengenai barang atau anggota badan kita, maka wajiblah kita mencucinya hingga tujuh kali berulang-ulang dengan tanah.

Tapi... keinginan saya untuk memelihara anjing membuat saya sigap mencari beberapa keterangan (hadis) tentang anjing. Hingga akhirnya saya menemukan satu informasi yang bersumber dari seseorang yang, insya Allah, dapat saya percaya: “Memelihara anjing tidaklah haram, hanya air liurnya saja yang harus diwaspadai.” Saya membacanya, dan tentu ada banyak syarat untuk memeliharanya.

Keinginan saya bertambah besar untuk berteman dengan anjing (beneran), karena banyak orang di sekeliling saya yang lebih buas bahkan lebih ganas dari anjing. Mereka anjing penjilat! Perilakunya tak jauh dari anjing! Satu hal yang membedakannya adalah: saat anjing yang buas dapat kita ajarkan untuk menjadi lebih jinak, orang-orang yang tidak akan saya sebutkan di sini memang kodratnya seperti anjing. Jadi, saat diberi pelajaran untuk menjadi jinak, mereka malah menggonggong. Mereka menyangkal bahwa mereka bukan anjing. Tapi itulah... anjing tak dapat mengatakan dirinya anjing.

Resolusi tahun baru Islam:
Semoga tahun ini tidak ada lagi “anjing-anjing” yang lupa akan kodratnya.


Comments