Tengkibing Day
January 07, 2012
Posted by
yogaptek
| Waktu baca:
Kamis 24 November kemarin,
entah aku mimpi apa...
selain bertepatan dengan Thanksgiving Day, juga bertepatan dengan Tengkibing Day: Hari Nengteng Kaki Kambing.
Ya, selama hampir setengah jam perjalanan, aku menggendong kambing dari daerah Prambanan sampai Gejayan.
Semula rencanaku hanya menemani salah seorang teman membeli kambing di pasar kambing depan candi Prambanan. Tapi nasib berkata lain, setelah omong sana omong sini, telpon sana telpon sini, si kambing harus ikut dengan motor kami. Aku kikuk, tak tahu harus berbuat apa. Temanku pun tersenyum simpul -entah malu, entah GR-...tapi yang jelas, kami grogi, khususnya aku. Aku yang harus membantu si Kambing duduk tenang di pangkuanku karena kami berdua sempat berpikir, biarlah kami dibonceng sama si Kambing, tapi toh ternyata di pasar, puluhan orang yang membawa Kambing, tak ada satupun mereka dibonceng sama Kambing. Yang ada si Kambing dibonceng kita, lebih tepatnya DIGENDONG.
Si Kambing dijatuhkan. Buk! kedua kaki dan 'tangannya' diikat layaknya tawanan. Satu buah karung pun disediakan. Badannya yang kurus dimasukkan ke dalam karung, hanya kepalanya yang dibiarkan keluar. Itu untuk menghindari tilang atau razia bapak polisi, bahwasannya dengan ini kami sungguh-sungguh sedang membawa Kambing.
Embeeee! si Kambing teriak...mataku tak henti-henti melotot ke arah wajahnya yang hanya sekitar 2 jengkal dari wajahku. Ini dilakukan agar aku bisa sigap ketika si Kambing nyosor menciumku. Aku tak rela!!
Embeeee! lagi-lagi dia berteriak...entah memuji: Yoga Cakep!! tapi engga mungkin, dia cuman bilang Embeee, itu satu kata! hmmm...sedang, Yoga Cakep, 2 Kata...halaaahhh.
Embeeee!! setiap lampu merah, dia berteriak dan orang-orang pun di samping kanan-kiri, depan belakang tak ada yang menghiraukanku karena yang kita bawa adalah Kambing, bunyinya pasti Embeee...tak usah heran. Lain halnya ketika kita membawa Kambing, tapi bunyinya: "anjing..." Tentu akan sangat kasar.
Tanganku merekatnya. Takut dia loncat ngga mau naik motor, maunya naik travel...aku tak rela.
Ucapku keras: "Wooyyy...jalannya cepetan, Mas...biar cepat sampai"...aku tak kuat.
Pahaku panas. Oowww noooo...sesaat si Kambing memang terdiam. Tapi toh ternyata dia ingin memberiku sesuatu. Dia kencing di atas pangkuanku...sesuatu banget, ya, kakak!!. Aku tak tahan.
Hatiku berbicara:
- Biarlah temanku ini menjadi teman terakhir dalam hidup sialku.
- Biarlah kambing ini menjadi saksi, agar baju, celana, dan sweaterku kuberikan untuk orang-orang yang tidak mampu.
- Biarlah ini menjadi pengalaman yang tak terlupakan, antara aku, dan kamu, mbiing!
cerita ini buatmu, mbing, yang hari ini akan dipotong,
karena kesalahanmu sendiri. Percayalah akan karma, mbing.
Aku teraniaya menggendongmu, dikencingimu,
doa orang yang teraniaya diijabah.
"Semoga kau tenang disana..."
Happy Thanksgiving Day
Blog Coretan Absurd
Subscribe to:
Post Comments
(Atom)
0 comments:
Post a Comment