Katumbiri Hati

Pernah mendengar sedikit kisah tentang nabi Nuh? Ya, nabi pertama yang membuat bahtera super besar yang dapat memuat hampir sebagian besar makhluk hidup yang ada di sekitarnya. Ternyata tidak hanya itu saja kisah terkenal dari seorang Nuh. Dari segi umur, nabi Nuh memiliki kesempatan menghirup udara lebih panjang dibandingkan dengan nabi/rasul yang lain, yakni berumur sampai 950 tahun!! Anehnya, dengan usia hampir 1000 tahun itu, nabi Nuh juga memiliki pengikut yang paling sedikit dibandingkan dengan nabi/rasul yang lain. Wallahua'lam bi shawaab.
Dikisahkan nabi Nuh bertemu dengan seorang ibu yang sedang terisak-isak menangis karena ditinggalkan putranya untuk selamanya. Sang anak dipanggil oleh sang pemilik tiap-tiap jiwa. Nabi Nuh mencoba menenangkan apa yang memang sudah digariskan oleh Allah SWT, sang Ibu berkata: Wahai Nabi Allah, aku sangat merasa terpukul di usianya yang masih cukup muda, usia 250 tahun, ia sudah meninggalkanku. Nabi Nuh kembali menenangkan: "Ibu, sungguh, kelak suatu masa akan ada manusia yang sangat kecil sekali kemungkinannya untuk berumur melampaui 100 tahun..." sang Ibu terdiam, tak lama ia kembali berkata: "Kalau aku dan anakku berada di masa itu, akan kuhabiskan hidupku untuk beribadah kepada Allah SWT, itu waktu yang sangat singkat sekali..." --- kisah ini dipaparkan pada sidang Jum'at minggu lalu di masjid kampus Fakultas Psikologi.

Jelas sekali hikmah yang dapat diambil dari kisah di atas. Bukan tentang ibu-ibu yang meratapi kepergian anaknya di usia yang ke 250 tahun, akan tetapi masa di mana manusia kecil kemungkinan untuk melewati usia 100 tahun adalah masa yang sedang kita singgahi. Itu adalah masa kita, masa kini. Jarang sekali manusia yang dapat bertahan apalagi sehat di atas usia 100 tahun. Bagi orang-orang terdahulu, katakanlah umat nabi Nuh, ini adalah masa yang sangat super singkat sekali, di mana mereka umumnya berumur ratusan- bahkan ribuan tahun. Bagi mereka yang menggunakan akalnya, dan selalu takut akan kehidupan masa akhirat kelak, masa di mana tidak akan ada batas akhir, batas rusak ataupun batas hancur, masa sekarang ini adalah masa yang sangat singkat. Sudah sepantasnya kita senantiasa menggerakan seluruh anggota badan kita, untuk mencari ridho Allah SWT, untuk menghamba kepada-Nya.

Semoga kita termasuk ke dalam golongan orang-orang yang selalu bersyukur dan mencari keridhaan Allah SWT. Amin.

0 comments:

Post a Comment

Back to top