Lebih Baik Telat Daripada Tidak Sama Sekali
March 31, 2012
Posted by
yogaptek
| Waktu baca:
Memang, aku selalu terdiam saat teman-teman Muallimien (setingkat SMA) berbicara tentang masa lalu mereka yang asyik berpartisipasi dalam event haflah imtihan (kegiatan setelah berakhirnya ujian akhir). Aku terdiam karena memang aku tidak ikut andil dalam acara itu. Aku tidak punya cerita apapun. Aku terlalu asyik dengan kesendirian kala itu. Bagaikan seekor ulat, aku terlalu asyik meyakini sesuatu yang akan merubahku kelak. Aku akan dikagumi banyak orang dengan keelokkanku. Itulah pikiranku di mana aku masih ABG, dan hal itu wajar aku pikir, di mana seseorang sedang membutuhkan pengakuan...ulat begitu aneh, mungkin karena ia ingin diperhatikan. :D
Bercerita sedikit tentang asyiknya aku dengan kesendirianku...
Semuanya berubah memang setelah komputer masuk ke rumahku pada tahun 2001. Kehidupanku seolah hanya dengan semua program yang ada di komputer pentium II. Aku menganggap semua orang yang tidak bisa diajak diskusi tentang komputer, payah. Aku pun 'mengacuhkan' mereka. Mendiamkan teman-temanku bahkan semua orang di sekelilingku. Kini, hanya aku dan komputerku.
...Kian hari aku semakin yakin dunia ini akan dikendalikan oleh sistem-sistem yang berbasis komputer dan semenjak itu aku tergila-gila dengan berbagai perkembangan komputer. Ketika orang tuaku pergi ke luar kota, aku berusaha meminta dibelikan CD-CD program yang sudah aku catat sebelumnya hasil contekan dari majalah gratis yang aku baca di pinggir-pinggir jalan. Ketika aku bermain ke luar kota pun, kusempatkan untuk membeli beberapa CD aplikasi untuk aku otak-atik di rumah. Bukan apa-apa semuanya harus di luar kota, karena memang di Garut sendiri belum ramai yang menjual CD-CD program komputer saat itu, kalah ramai dengan CD PS.
Hingga akhirnya aku berpikir, aku memang bukan siapa-siapa, dan aku bukanlah apa-apa, tapi orang-orang kelak akan membutuhkan komputer, dan aku harus menguasai apa yang akan orang butuhkan. Sampailah pada aku yang kehilangan beberapa momen penting saat aku duduk di bangku SMA, karena berjibaku sendirian di depan layar komputer.
***
Ahh cerita yang sangat membosankan...
kembali ke topik haflah imtihan, aku memang tidak begitu tertarik dengan event itu. Sampai-sampai aku mendengar selentingan ucapan bahwasannya aku tidak pandai bersosialisasi, tidak gaul/solider kalau bahasa anak mudanya...ah apalah itu, seperti halnya ketika aku dilahirkan, aku datang sendirian dan kembali pun akan sendirian...tidak akan membawa teman-teman dan siapalah itu. Pikiranku kala itu sangat egois.
Apa intinya aku bercerita panjang lebar tentang kesibukanku dengan kesendirianku dan nyanyian teman-teman ketika kumpul bareng menceritakan topik yang sama: tentang haflah imtihan?
Hampir 9 tahun aku menyesali ketidak ikut sertaanku dalam acara haflah imtihan. Kucoba membayar dengan ikut berpartisipasi dalam program KKN kampus. Sekalipun banyak agenda yang sama dengan haflah imtihan, seperti halnya mencari donasi ke berbagai perusahaan, membuat acara seramai mungkin di tempat KKN, tapi tetap saja ketika teman-teman Muallimien bercerita tentang haflah imtihan: aku masih berat, belum bisa terbayar menurutku. Kucoba ambil sedikit bagian dalam kegiatan-kegiatan MUI yang hampir mirip dengan haflah imtihan seperti berjualan berbagai produk (dalam hal ini produk bacaan) dan menjadi seseorang yang bisa mensukseskan berbagai agenda pembuat hajat, lagi-lagi kisah itu hilang termakan cerita teman-teman tentang ramainya haflah imtihan.
Sampai akhirnya aku bergabung dalam hajat yang sangat super duper istimewa, berjudulkan Seminar Internasional, acara yang sangat menguras pikiran dan waktu. Aku begitu senang karena bisa turut berpartisipasi dalam acara itu. Dan sampai acara itu berakhir, aku merasa sudah menghilangkan penyesalanku bertahun-tahun tentang apa yang sering teman-teman Mualliimien ceritakan, tentang ramainya haflah imtihan...kini aku pun punya cerita yang tidak kalah seru dengan haflah imtihan dan mungkin hampir sebagian besar teman-teman Muallimienku akan terdiam seperti halnya aku mendengar cerita-cerita mereka, ini cerita baruku: tentang Seminar Internasional. :D
Walaupun aku yakin, aku masih menyesal tidak ikut bergabung dengan kalian di event haflah imtihan, ingin sekali aku menekan tombol CTRL+Z (undo) untuk kembali ke masa 9 tahun silam. Namun sayang, aku tidak tahu harus menekan tombol itu di mana....:'(
Bercerita sedikit tentang asyiknya aku dengan kesendirianku...
Semuanya berubah memang setelah komputer masuk ke rumahku pada tahun 2001. Kehidupanku seolah hanya dengan semua program yang ada di komputer pentium II. Aku menganggap semua orang yang tidak bisa diajak diskusi tentang komputer, payah. Aku pun 'mengacuhkan' mereka. Mendiamkan teman-temanku bahkan semua orang di sekelilingku. Kini, hanya aku dan komputerku.
...Kian hari aku semakin yakin dunia ini akan dikendalikan oleh sistem-sistem yang berbasis komputer dan semenjak itu aku tergila-gila dengan berbagai perkembangan komputer. Ketika orang tuaku pergi ke luar kota, aku berusaha meminta dibelikan CD-CD program yang sudah aku catat sebelumnya hasil contekan dari majalah gratis yang aku baca di pinggir-pinggir jalan. Ketika aku bermain ke luar kota pun, kusempatkan untuk membeli beberapa CD aplikasi untuk aku otak-atik di rumah. Bukan apa-apa semuanya harus di luar kota, karena memang di Garut sendiri belum ramai yang menjual CD-CD program komputer saat itu, kalah ramai dengan CD PS.
Hingga akhirnya aku berpikir, aku memang bukan siapa-siapa, dan aku bukanlah apa-apa, tapi orang-orang kelak akan membutuhkan komputer, dan aku harus menguasai apa yang akan orang butuhkan. Sampailah pada aku yang kehilangan beberapa momen penting saat aku duduk di bangku SMA, karena berjibaku sendirian di depan layar komputer.
***
Ahh cerita yang sangat membosankan...
kembali ke topik haflah imtihan, aku memang tidak begitu tertarik dengan event itu. Sampai-sampai aku mendengar selentingan ucapan bahwasannya aku tidak pandai bersosialisasi, tidak gaul/solider kalau bahasa anak mudanya...ah apalah itu, seperti halnya ketika aku dilahirkan, aku datang sendirian dan kembali pun akan sendirian...tidak akan membawa teman-teman dan siapalah itu. Pikiranku kala itu sangat egois.
Apa intinya aku bercerita panjang lebar tentang kesibukanku dengan kesendirianku dan nyanyian teman-teman ketika kumpul bareng menceritakan topik yang sama: tentang haflah imtihan?
Hampir 9 tahun aku menyesali ketidak ikut sertaanku dalam acara haflah imtihan. Kucoba membayar dengan ikut berpartisipasi dalam program KKN kampus. Sekalipun banyak agenda yang sama dengan haflah imtihan, seperti halnya mencari donasi ke berbagai perusahaan, membuat acara seramai mungkin di tempat KKN, tapi tetap saja ketika teman-teman Muallimien bercerita tentang haflah imtihan: aku masih berat, belum bisa terbayar menurutku. Kucoba ambil sedikit bagian dalam kegiatan-kegiatan MUI yang hampir mirip dengan haflah imtihan seperti berjualan berbagai produk (dalam hal ini produk bacaan) dan menjadi seseorang yang bisa mensukseskan berbagai agenda pembuat hajat, lagi-lagi kisah itu hilang termakan cerita teman-teman tentang ramainya haflah imtihan.
Sampai akhirnya aku bergabung dalam hajat yang sangat super duper istimewa, berjudulkan Seminar Internasional, acara yang sangat menguras pikiran dan waktu. Aku begitu senang karena bisa turut berpartisipasi dalam acara itu. Dan sampai acara itu berakhir, aku merasa sudah menghilangkan penyesalanku bertahun-tahun tentang apa yang sering teman-teman Mualliimien ceritakan, tentang ramainya haflah imtihan...kini aku pun punya cerita yang tidak kalah seru dengan haflah imtihan dan mungkin hampir sebagian besar teman-teman Muallimienku akan terdiam seperti halnya aku mendengar cerita-cerita mereka, ini cerita baruku: tentang Seminar Internasional. :D
Walaupun aku yakin, aku masih menyesal tidak ikut bergabung dengan kalian di event haflah imtihan, ingin sekali aku menekan tombol CTRL+Z (undo) untuk kembali ke masa 9 tahun silam. Namun sayang, aku tidak tahu harus menekan tombol itu di mana....:'(
Blog Garut Komputer
Subscribe to:
Post Comments
(Atom)
0 comments:
Post a Comment