MANTRA TEBAR BENIH (ADAPTASI PUISI)
July 25, 2020
Posted by
yogaptek
| Waktu baca:
EXT. BERANDA DEPAN RUMAH PANGGUNG
Beberapa orang berkumpul membicarakan tetumbuhan yang
diserang hama.
ORANG 1
Padahal sudah dipupuk rutin. Air
juga sudah cukup...tapi, duh
Gustiiii...
ORANG 2
Apalagi saya, pak. Pupuk sudah
paling baik. Sudah dihitung
semuanya. Bertanggal.
Seorang kakek menggunakan ikat kepala Sunda melamun
dipojokan merenung nasib benih warga yang tak kunjung
timbul.
CLOSE UP.
Matanya menatap langit. Tangannya mewirid. Mulutnya
komat-kamit.
CLOSE UP. FOKUS WAJAH KAKEK MENGABURKAN ORANG 3 DI
BELAKANGNYA
ORANG 3
Sudah, lah, Pak. Paceklik sedang
bertandang. Si walangsangit asyik
bermain. Si rumput lalang
melanglang sejauh pandang
ORANG 1
Ular kadut dan si kumbang tanduk,
duh gustiiii...
WAJAH KAKEK MASIH MENATAP ALAM. KOSONG.
CROSS-CUT.
LONG SHOT. ROMANTISME ALAM: PEGUNUNGAN, DEDAUNAN BERGOYANG
SFX. SEMILIR ANGIN
Seorang anak lelaki berbaju merah berlari di tengah hijaunya
rumput lalang. Hilang timbul. Merah-hijau. Mendekat
kumpulan.
ANAK LELAKI
(Mengatur napas,
tergopoh-gopoh)
Ada, pak...Ada
ORANG 1
Kunaon, jang?
ORANG 2
(Menghisap rokok)
Bu, air bu?! Kasihan ni si Ujang.
UJANG
(Masih capek. Menelan
ludah. Sesekali batuk)
Ada, pak...
Si Kakek yang sedang termenung perlahan beralih
memperhatikan si Ujang. Matanya mulai serius menatap kaki
anak kecil yang penuh lumpur.
SFX. Semilir angin masih terdengar. Suara cikadas nyaring
saling berbalas.
CLOSE UP.
Air teh mengucur dari teko. Si Ibu masuk lagi ke dalam
rumah. Ujang meminumnya.
ORANG 2
Nuhun, bu. Sok, Jang. Kenapa?
UJANG
Kebun mang Juher tumbuh subur.
ORANG 2
(Rokoknya dibuang)
Hah??
ORANG 1
Si Juher?
ORANG 3
Salamet?
ORANG 2
Di mana kebonna teh?
UJANG
Deket kebon pak Kades.
ORANG 1
Pak Kades?
MEDIUM SHOT.
Semuanya bersicengang.
KAKEK
(Berwibawa, mulai
penasaran)
Saha nu melakna cenah, Jang?
UJANG
(Terdiam)
Si ibu dari dalam rumah mendekat ambang pintu.
IBU
(Serius sambil mengingat)
Temennya Juher.
JUMP CUT TO:
EXTREME CLOSE UP. KAKI YANG KOKOH
JUMP CUT TO:
IBU
(lanjut.)
Istrinya bilang, dia punya mantra.
JUMP CUT TO:
EXTREME CLOSE UP. TANGAN MENGGENGGAM KOKOH
JUMP CUT TO:
IBU
(lanjut.)
Menanam benih mengharap kasih.
JUMP CUT TO:
EXTREME CLOSE UP. MATA YANG MEMEJAM KHIDMAT
JUMP CUT TO:
ORANG 2
Siapa, bu?
IBU
(lanjut.)
Orang paham tebar benih.
DISSOLVE TO:
EXT. PERKEBUNAN
MEDIUM SHOT. JUMP CUT TO: ILUSTRASI SESUAI PUISI.
PEMBACA MANTRA
(Khidmat)
Asihan aing Sanghyang Sri||Yang menumbuhkan segala
tetumbuhan||Yang mengawinkan angin dengan benang sari||Yang
mengawinkan air dengan tanah||Yang mengawinkan tanah dengan
akar||||Lalu laa illa ha adalah Allah||Dalam hakikatnya
menumbuhkan benih perlahan-lahan||Lalu laa illa ha adalah
Allah||Dengan syariatnya tanah menjadi gembur dan
likat||||Inni||Dalam kasihnya benih-benih
timbul||Inni||Dalam sayangnya tetumbuhan tumbuh||||Wahai si
walangsangit||Melanglanglah ke pucuk gunung ||Wahai si
rumput lalang||Diamlah dalam dekap tanah abadi||||Wahai si
kumbang tanduk ||Hinggaplah di punggung punduk ||Wahai si
ular kadut||Melingkarlah di rawa-rawa||||Wahai Raja
Kaliandra||Penunggu si alam raya||Titip titip ini
benih||Biar menghampar sepanjang mata||
LONG SHOT. HIJAU PEGUNUNGAN/PERKEBUNAN
FADE TO BLACK
Para warga satu persatu serius meniru membacakan mantra.
EXTREME CLOSE UP. KAKI YANG KOKOH
EXTREME CLOSE UP. TANGAN MENGGENGGAM KOKOH
EXTREME CLOSE UP. MATA YANG TERPEJAM.
LONG SHOT. PERKEBUNAN-PEGUNUNGAN
Sfx. VOICE OVER MENGGEMA
Wahai Raja Kaliandra||Penunggu si alam raya||Titip titip ini
benih||Biar menghampar sepanjang mata||
Adaptasi Puisi Naskah Film
Subscribe to:
Post Comments
(Atom)
0 comments:
Post a Comment