Benjamin Franklin: Otobiografi
Dalam esainya, Benjamin Franklin mencoba memahami kebajikan secara komprehensif. Ia tidak hanya memberi nama-nama kebajikan dengan menyusun senarai kebajikan-kebajikan moral, namun ia juga menyederhanakan cara memperoleh kebajikan. Meskipun dia hampir menyerah dalam upaya mempraktikkan skema kebajikannya, tetapi sebagai seorang ilmuwan, Franklin terus berjuang, dia percaya bahwa metode dan sarana yang dia gunakan menemukan kesulitan dalam membiasakan kebaikan dan menghentikan kebiasaan buruk mirip seperti orang yang menekan permukaan kapak yang lebar, keras dan berat di atas batu, sangat melelahkan. Nama-nama kebajikan itu adalah: Kejernihan, Keheningan, Ketertiban, Resolusi, Ekonomis, Industri, Ketulusan, Keadilan, Moderasi, Kebersihan, Ketenangan, Kesucian, dan Kerendahan Hati.
Franklin menganggap Kebajikan sebagai ekspresi kehidupan, dan bagaimana ia menjelaskan tentang pentingnya Kebajikan harus ada dalam kebiasaan warga negara Amerika. Misalnya, di sini Franklin memberikan beberapa rincian tentang kebajikan lainnya, Temperance; dia cenderung untuk mendapatkan ketenangan dan kejernihan pikiran, yang sangat diperlukan di mana kewaspadaan terus-menerus harus dipelihara dan dijaga, Ekonomis dan Berindustri; Franklin berharap akan terbebas dari sisa utang dan menghasilkan kesejahteraan serta kemandirian yang akan memudahkan pengamalan Ketulusan dan Keadilan dan sebagainya.
Namun, yang terpenting adalah Franklin bermaksud untuk mengamalkan semua kebajikan ini, karena dengan semua pengetahuan tentang kebajikan itulah yang memungkinkan seseorang menjadi warga negara yang berguna, dan memberinya reputasi tersendiri di kalangan terpelajar.
Yoga Sudarisman
10/305767/PMU/6562
American Studies
0 comments:
Post a Comment