John G. Cawelti: Tipologi Formula Sastra
Menurut Cawelti, ketika kita mempelajari formula sastra, dia memperhatikan bahwa formula tertentu membungkus gambaran budaya, mitos, dan tema dalam bentuk cerita dasar. Jadi, inilah alasan mengapa penemuan formula-formula tersebut menjadi salah satu hal yang penting. Kita akan lebih mampu membedakan apa yang menjadi ciri khas suatu budaya atau periode tertentu dari aspek-aspek formula yang mencerminkan sisi psikologis dan artistik yang universal.
Formula itu lebih konvensional dan lebih berorientasi pada bentuk pelarian (escapism). Itulah sebabnya mengapa formula tersebut mewujudkan 'fantasi moral' tentang sebuah dunia yang lebih menarik, lebih memuaskan, atau lebih penuh kebajikan daripada dunia yang kita tinggali (Cawelti : 38). Bagi Cawelti, adalah mungkin untuk menganalisis fantasi moral yang mendasari lahirnya tipologi struktur formula. Dia menjelaskan lima fantasi moral utama: Petualangan, Romansa, Misteri, Melodrama, Makhluk Asing atau makhluk Sains.
Misalnya, dalam cerita petualangan, menurut Cawelti, fantasi moral dasar yang tersirat dalam jenis cerita ini adalah kemenangan atas kematian: pahlawan mengatasi rintangan dan bahaya serta menyelesaikan misi penting dan bermoral. Dalam tipe Romantis, terdapat fantasi moral tentang cinta yang berjaya dan kekal, mengatasi segala rintangan dan kesulitan. Dalam tipe Misteri, fantasi moralnya bahwa semua permasalahan mempunyai penyelesaian yang jelas dan rasional: ada proses berpikir. Dalam Melodrama, fantasi moral untuk menunjukkan esensi “kebenaran” dari tatanan dunia. Impian audiens bahwa hal-hal yang tidak dapat diketahui akhirnya dapat diketahui dan dikaitkan dengan cara yang bermakna adalah fantasi moral yang mendasari tipe makhluk asing Alien atau hasil ciptaan sains.
Dari penjelasan di atas, meskipun tidak disebutkan fantasi moral mana yang tepat untuk budaya yang berbeda-beda, kita dapat melihat bahwa tipologi formula sastra mempunyai bentuk dasar pelarian, setiap formula dari masing-masing jenis mempunyai fantasi moral, dan ada beberapa moral fantasi yang tidak berfungsi sebagai pelarian, itulah sebabnya Cawelti memperhatikan bahwa formula sangat erat kaitannya dengan budaya dan khalayak tertentu.
American Studies
0 comments:
Post a Comment