Posts

Lakuna

[Garut, 30 April 2017] Alhamdulillah, hari ini benar-benar bisa istirahat. Akan bobogan. Bobo ganteng. Minggu kemarin mari kita sebut sebagai minggu berkah—seperti nama warteg. Aktivitas berderet rapi seperti gerbong sepur: panjang dan padat. Tapi sekali lagi, itu berkah. Mumpung masih muda. Sibuk itu memang kotor dan menjijikkan, kata Larkin dalam puisinya Toads. Dan libur itu suci mensucikan, seperti halnya Holiday dalam lagu Scorpions. Tapi percayalah, bergaul dengan sesuatu yang kotor dan menjijikkan itu lebih mudah dibayangkan daripada saat tua nanti merengek karena menyesal masa mudanya dipenuhi dengan kesucian personal—libur tanpa aktivitas. Tapi eh, jangan dibayangkan. Bisa jadi orang seperti itu pun tidak akan membayangkannya. Tua beracun malas, atau mati tertimbun sesal. Pagi ini, hujan mengguyur Garut. Segar. Laptop mulai dinyalakan, dan saya memilih lagu Utha Likumahuwa. Humma hum! Hehe, bercanda. Anta, antumaa, antum. Canda lagi! “Esokkan Masih Ada” masih menjadi lagu favo...

Teruntuk Kalian Teroris Narsis

Teruntuk Kalian Teroris Narsis × Syair Qabil Dalam Biasa Aku Tidak Tahu Bahwa Aku Tidak Tahu The Bedebah Puisi Puasa Maafkan Kami Palestin Benang Emas Anita dan Johari The Lights Kata-katamu, Tiara Lingkar Nagreg Macet Yang Klakson Ketika Kebal Dicubit Residivis Silih Asih Salah Asuh Tidak Ada Kedua Aku Tidak Suka Wanita Kawin dengan IPhone 6 S.K.S. Semisalnya Air Dapat Berbicara Teruntuk Kalian Teroris Narsis ☰ Daftar Puisi Hai kalian teroris narsis, Apa kabar di sana di rumah siapa, Mungkin bunglon di sini di dekat kami, Maaf kami rabun siapa kalian, Salah kalian loncat sana loncat sini. Sekedar mengingatkan, Khawatir kalian serius sembunyi Ada salam dari istri kalian, Sedang senang menonton berita, Sedang sedih berpura-pura, Abang sedang di mana? Wahai kalian teroris narsis, Tingkah kalian seperti ABG Menyulut petasan ukuran gede Kalian berharap di...

Chronological Order

8 September 2012 saya pindah kosan. Kosan baru lumayan jauh dari kosan lama. Saya menggunakan bantuan teman: 3 balikan 2 motor . Sore hari belanja keperluan seadanya, sewajarnya. Belanja meja laptop. Kali ini yang alumunium bergambar The Avengers , tadinya mau gambar Dora the Explorer. Meja laptop sebelumnya dipakai untuk menyimpan buku-buku. Di kosan baru tidak ada lemari buku. Belanja kartu Esia paket Internet. Ingin mencoba sinyal di lantai atas. Kosan baru di lantai 2.

Lihat Lebih Jauh

cek

Untuk Kalian Wahai Pemuda, Duhai Pemudi

Udara dingin menyelimuti mereka. Tak heran, mereka tinggal di kota yang terletak di kawasan pegunungan. Terlebih setelah hampir tiga bulan tidak turun hujan, angin kemarau kian gemar berlarian di sekitar kota. Saat-saat terakhir Pesantren Kilat telah tiba. Namun, bukan berarti ini menjadi hari terakhir dalam menuntut ilmu, dan bukan pula menjadi momen terakhir bagi mereka untuk mengamalkan apa yang telah dipelajari. Setelah salat Isya, para peserta bersiap membereskan perlengkapan acara perpisahan. Mereka menyebutnya malam muhasabah—malam introspeksi. Agar suasana muhasabah tetap terasa, acara dilaksanakan di sebuah Sekolah Dasar yang cukup jauh dari perkampungan. Muda-mudi itu berjalan menuju lokasi. Suasana masih hening karena sebagian besar warga kampung sedang melaksanakan salat Tarawih. Mereka berniat salat Tarawih di lokasi SD malam itu. Gerbang sekolah mulai dibuka. Lampu dinyalakan satu per satu, sesuai pengecekan siang tadi. Mereka masuk ke kelas yang sudah tertata rapi. T...

Ketika Spiderman Disogok

Rasanya akan zalim, bahkan tidak beriman, jika kita mampu tetapi tidak mau membantu. Lebih baik salah tetapi lantang, daripada benar tetapi diam. Kesalahan yang diucapkan dengan lantang masih mungkin dikoreksi, sedangkan kebenaran yang disimpan dalam diam tidak akan memberi perubahan apa pun. Terlebih saat kita tahu kapasitas diri untuk mengeksekusi persoalan, tetapi memilih cuek. Itu tidak jauh berbeda dengan kelemahan. Di lingkungan kita, misalnya ada korupsi, bukan berarti kita harus diam karena merasa tidak mampu. Islam mengajarkan tahapan-tahapan saat melihat kemungkaran: “Barang siapa di antara kalian melihat kemungkaran, hendaklah ia mengubahnya dengan tangannya. Jika tidak bisa, ubahlah dengan lisannya. Jika tidak bisa juga, ubahlah dengan hatinya. Itulah iman yang paling lemah.” (HR Muslim) Kemungkaran bermakna merusak, merugikan, membuat bobrok, atau menganiaya. Ambil contoh: korupsi. Apakah korupsi termasuk kemungkaran? Lihat dampaknya: Apakah ada yang diru...

Rahasia Pasar Tradisional

Pagi-pagi sekali, saya sudah berada di Pasar Tradisional Ciawitali, Garut. Sesuai dengan namanya—tradisional—semuanya belum tersentuh polesan modernisasi, tentu dalam hal tatanan ruang dan sistem jual belinya, bukan para pelaku transaksinya. Di sana, pengunjung tidak akan menemukan kerapian. Segalanya serba tumpah ruah ke ruang yang masih bisa diisi, asal tidak mengganggu pihak lain. Begitu pula soal kebersihan. Kualitas kebersihan di pasar tradisional mungkin hanya mendapat nilai 0 dari 10. Sampah berserakan di mana-mana, dan posisi parkir sangat tidak menentu. Asalkan tidak menghalangi jalan, semua dianggap sah. Saya berdiri cukup lama di depan tukang tempe, sementara di sebelah kiri saya ada tukang daging ayam yang setiap 15 menit sekali terdengar suara pisau jagalnya beradu dengan alas kayu—sangat berirama. Layaknya seorang intel dengan kabel headset menggantung di satu telinga, saya mengamati suasana pasar Ciawitali dengan saksama. Oh ya, sedang apa saya di sini? Saya ‘tersesat’...