Posts

Jajan

Image
A Paragraph Called Marriage A Paragraph Called Marriage A Paragraph Called Marriage adalah buku saku reflektif karya saya dalam nama pena Alwan Nawla , ditulis untuk hati-hati yang tenang dan pencinta narasi pendek. Buku ini menyajikan fragmen perenungan tentang pernikahan, relasi, dan keheningan yang bermakna. Cocok untuk dibaca pelan-pelan, disimpan di saku, atau dijadikan hadiah kecil untuk pasangan dan sahabat. Format digital Kindle memudahkan akses di mana saja. 📖 Beli di Amazon

Sekapur Siroh

Tanya: Ustaz, apakah saya berdosa karena telah mempromosikan Fulan menjadi pemimpin? Awalnya saya percaya ia sangat baik dan saleh, tetapi setelah terpilih, ia menjadi 'pelupa' dalam banyak hal. Mohon penjelasannya. —Ibro Jawab: Ibro yang terhormat, Pertama, jangan terlalu militan dalam mempromosikan seseorang, karena setiap orang memiliki qolbu —yakni hati yang sifatnya berubah-ubah. Bukan kalbu (anjing), tetapi qolbu (hati). Oleh karena itu, kata-kata yang digunakan saat merekomendasikan seseorang sebaiknya tidak sepenuhnya meyakinkan. Misalnya, akan lebih bijak jika berkata: “Setahu saya, sepenglihatan saya, dia baik. Ia tidak pernah lalai dalam ibadahnya. Insya Allah cocok untukmu.” Daripada mengatakan: “Kamu dan dia pasangan serasi. Dia sudah cantik, baik, salehah pula. Saya yakin dia yang terbaik untukmu. Yakin banget. Saya tahu kesehariannya—siang: dhuha-nya tidak pernah terlewat, malam: tahajudnya terjadwal rapi.” Setiap orang baik dan saleh memiliki ...

Indah Karena Warna

Kalau semua orang di dunia ini baik, pasti tidak akan ramai. Kalau semua urusan di dunia lancar terus, pasti tidak akan ramai. Kalau semua mahasiswa nilainya A, pasti tidak akan ramai. Kalau semua keinginan terpenuhi, pasti tidak akan ramai. Coba bayangkan jika semua keinginan kita dikabulkan... Semua orang ingin sehat. Kalau semua makhluk di dunia dikabulkan keinginannya untuk selalu sehat, apa yang akan terjadi? Rezeki para dokter akan terhambat, dan hakikat ilmu kedokteran tidak akan berkembang. Semua orang ingin dipuji terus-menerus. Apa yang akan terjadi jika kita dipuji setiap jam, bahkan setiap menit? Mungkin kita akan muak, atau malah curiga: ada apa ini? Mencintai dan dicintai terus-menerus pun tidak akan ramai. Karena kita baru tahu arti mencinta saat pernah membenci, atau dibenci. Semua keinginan terpenuhi, pasti tidak akan ramai. Harus ada warna lain agar hidup terasa indah. Perlu kecewa untuk tahu bagaimana cara bertahan. Perlu menyesal untuk tahu bagaimana...

Tuan Putri dan Nenek-nenek

Image
Teringat permainan Nintendo waktu kecil: Super Mario Bros . Saat Mario dan adiknya, Luigi, berusaha menyelamatkan seorang putri yang dikurung di kastil berpenjaga naga. Entah apa tujuan Mario membantu, tapi itulah misi utama gim tersebut: menyelamatkan sang putri. Melewati berbagai level, keluar masuk pipa got, dan melenyapkan rintangan adalah cara tercepat agar bisa bertemu sang putri. Tapi... pernahkah kalian berpikir, bagaimana jika putri yang dikurung di kastil itu sebenarnya tidak ingin ditolong? Iya, saya baru kepikiran sekarang. Walaupun saya sudah sering menamatkan gim tersebut—alias menyelamatkan sang putri—dulu saya tidak pernah berpikir ke arah sana. Bagaimana kalau sang putri justru kecewa dengan kedatangan Mario? Mungkin ia berkata, “Mengapa kamu bermain gim terus, Mario? Tidak memikirkan hal lain. Jangan pikirkan saya!” Atau mungkin, “Biarkan saya berteman dengan Luigi!” Kadang, saya harus sampai ke titik itu. Sampai ke arah di mana saya bisa berpikir seperti...

Semuanya Gara-gara Doa Itu!!

Setelah beberapa hari dilanda ketidakjelasan, akhirnya saya memberanikan diri untuk berkatarsis ria—mencurahkan segala gundah—melalui catatan ini. Hehe... setidaknya itu membuat saya lebih tenang. Alhamdulillah, saya termasuk orang yang mampu melihat kekurangan dalam diri sendiri (dan mohon doanya agar saya juga mampu mengoreksinya). Saat sakit ini dan itu, saya dimudahkan untuk mengetahui penawar yang cocok bagi raga. Atau saat dilanda kesedihan, insya Allah saya langsung disuguhkan berbagai solusi kebahagiaan. Alhamdulillah. Jangan terlalu lama terjebak dalam arus drama kehidupan. Cobalah sesekali keluar dari arus utama. Insya Allah, menyegarkan. Puja dan puji memang hanya milik Allah seutuhnya. Saya bisa seperti ini tentu karena Allah menghendakinya. Allah memberikannya karena saya memintanya. Mintalah kepada-Nya, niscaya Dia akan memberikannya. Kalian pikir doa kalian tidak dijawab? Allah menjawab dengan berbagai cara: mengabulkannya, menundanya, atau menggantinya dengan ya...

Rindu Para Wali

Alhamdulillah, senangnya tubuh ini masih bisa merasakan lelah—sebahagia terbangun kembali di waktu Subuh. Tidak ada yang sulit bagi Allah untuk menghidupkan dan mematikan makhluk. Diiringi musik Wali – Sayang Lahir Batin.mp3 , saya menulis: Kiranya tak berlebihan jika saya terpikat oleh kata-kata yang singkat... Kau begitu hemat dalam bertutur. Kiranya tak tergolong “cupu” jika saya galau dengan pribadimu yang cuek... Kau begitu tenang: yang perlu dibicarakan, dibicarakan; yang tidak perlu, jangan diada-adakan. Kiranya tak tercatat munafik jika saya tersemangati oleh doamu... Kau berdoa dengan paket lengkap: ada harapan, ada peringatan. Bukan sekadar doa. Kiranya tak disebut menghamba jika saya mengidamkan kehadiranmu... Kau pandai bersembunyi dari hal-hal yang samar, menerbitkan rasa penasaran bagi orang di sekelilingmu. Kiranya tak disamakan dengan penguntit jika saya diam-diam memperhatikanmu... Memang, kau bukan pusat perhatian orang-orang. Tapi tidak bagi saya. Kira...

Licking The Wound

Pernah dengar pertanyaan ini: Mengapa saat kita menanam padi, justru tumbuh rumput liar yang mirip padi (dalam bahasa Sunda disebut gagajahan )? Tetapi saat kita menanam rumput liar, tak satu pun tumbuh padi? Memang betul. Sesuatu yang tidak bermanfaat bisa muncul tanpa perlu dipelajari, tanpa perlu dipupuk. Contohnya: semua orang bisa marah. Saya selalu heran saat orang-orang mengedepankan amarah dalam urusan sepele—mengencangkan urat leher saat antreannya diserobot, tidak peduli pakaiannya kehujanan, atau mungkin kalian pernah melihat hal-hal kecil yang sebetulnya bisa dibilang: “Hellooowww... biasa aja kaleee.” Dengan kata lain, semua orang bisa murka. Tak perlu diperlihatkan rasa marah karena tidak ada yang butuh pelajaran itu. Tidak penting dengan aksimu. Bagi saya, seseorang akan menjadi luar biasa jika ia berani keluar dari kebiasaan. Contoh lagi: semua orang mampu marah, tapi akan jauh lebih luar biasa jika ada yang mampu menahan amarahnya. Hal-hal buruk dan hina t...