Dalam Biasa

Dalam Biasa

Seekor Biasa datang kepadaku

Seperti Biasa, ia bertingkah mengekor

Rupanya,

Ia tidak mengenali ekornya sendiri

Apalagi rupanya.

Waktu pertama, setelah Biasa melahirkan, ekornya dijinjit-jinjit, diangkat-angkat

Maka tersenyum menjadi Biasa di dalam kamisol

Kali kedua, Biasa tidak datang kondangan

Matanya merem melek minta maaf hanya bisa beri doa 

Bukan berdoa.

Biasa memang seperti biasa

Ekornya malah dikonde, semakin menggulung

Di tingkat akhir, Biasa semakin menjadi

Ibu ekornya mangkat, ia tetap Biasa

Selorohnya: 'Pantas langit mendung, wajahnya sudah memar menghitam, sudah terkurung maut 40 hari'

memang bukan orang Biasa...


Bekasi, 2015

0 comments:

Post a Comment

Back to top