Macet Yang
Macet Yang
Yang, aku melihat dari sini terang
yang katamu tidak akan ada seperti ini
yang semakin lama, semakin menghitam. Ada
yang busnya berbahan bakar batu bara, ada
yang berasap hitam, kotor, seperti tak mengerti, ada
yang sepanjang jalan melempar kulit kacang seperti siamang blasteran, ada
yang di atas motornya mesra dengan sangkar burungnya, sampai diikat di pundaknya, ada
Yang, itu di sebelah kirimu,
Aku di sini, aku melihatnya samar, Yang
Kataku tidak akan seperti ini, itu awal pikirku. Yang
semakin lama, semakin menghitam, itu biasanya. Yang
busnya berasap hitam seperti berbatu bara, itu modelnya. Yang
sepanjang jalan seperti siamang blasteran, justru itu tidak mengerti, Yang
di pundaknya bersangkar burung berkain ijo terang, itu pengasih, bukan penyayang
Kita sedang buntu, Yang
Macet
Garut, 13 April 2014
puisi
0 comments:
Post a Comment