Maafkan Kami Palestin

Maafkan Kami Palestin

Duhai Palestin yang sedang berjuang,

semoga engkau tidak keberatan mendengar pengakuan ini

dari belahan bumi yang katanya saudara terdekatmu,

negara mayoritas Muslim terbanyak.

Tentu engkau tidak lupa dengan kata Muslim.

Pasti tidak akan lupa.

Bagaimana engkau akan lupa tatkala kilatan rudal,

beredelan peluru, puluhan bahkan ratusan sanak keluarga

sudah meregang syahid atas nama Muslim.


Duhai Palestin yang masih berjuang,

semoga engkau masih besedia mendengar pengakuan ini

dari belahan bumi yang katanya saudara terdekatmu,

warga Muslim Indonesia.

Tentu engkau masih ingat dengan kata itu.

Tidak seperti kami yang sering lupa dengan kata Muslim.

Bagaimana kami akan ingat tatkala silatan lidah,

beredelan fitnah, puluhan bahkan ratusan sanak keluarga

merenggut ghibah satu Muslim dengan lainnya.


Dari itu

Maafkan kami, Palestin

Jikalau selama ini kami berdoa untukmu hanya lewat status dan tautan

Kami tidak sanggup kalau doa kami untukmu tidak diketahui orang banyak.

Kami belum mampu untuk berdoa sendirian mengkhusyukan diri setelah salat
Salat kami belum khusyuk. 

kata Randi, anak yang usianya sama dengan anak-anakmu yang syahid itu

"orang tuanya tidak pernah salat karena tidak tahu bacaan salat"


Maafkan kami juga, Palestin

Jikalau selama ini kami berdoa untukmu hanya lewat cuplikan gambar

Kami tidak sanggup kalau doa kami untukmu tidak diketahui orang banyak.

Kami belum siap berdoa untukmu di akhir ibadah atau di sepertiga malam.

Ibadah kami adalah campuran maksiat dan bid'ah.

Wahyu temannya Randi juga punya kata:

"Kakaknya rajin salat dan ibadah kalau ada pacarnya"


Maafkan kami, Palestin...maafkan

Jikalau selama ini kami berdoa untukmu hanya dengan wasilah #hashtag.

Kami tidak sanggup kalau doa kami untukmu tidak diketahui orang banyak.

Jujur kami belum mampu untuk berdoa dengan wasilah amalan baik.

Amalan buruk kami adalah justru amalan terbaik kami.

Anisa, pernah berdoa:

"Semoga orang tuanya baik kepada para tetangganya"


Duhai Palestin yang tidak pernah lelah berjuang,

semoga engkau mendapatkan pertolongan Allah,

sebagaimana saat Badar atau sekedar Ababil yang berbondong.

Allah maha Mendengar, Dia tidak tidur apalagi mendengkur.

Bersabar dan tetaplah kencangkan sabarmu

Boleh jadi Allah menahan adzab untuk Zionis Israel seperti ditahannya adzab untuk kaum Nuh

Boleh jadi juga engkau memiliki kesabaran berlebih seperti junjungan Muhammad saat dilempari manusia brutal Thaif.


Palestin rahimakumullah,

Ada salam dari Randi, Wahyu, dan Anisa yang kemarin sore praktek salat.

Lantang keras suara mereka membacakan doa tahiyat:

Assalamu'alaina wa 'alaa ibaadillahis shoolihin

Keselamatan atas kami dan atas semua hamba yang sholeh.

Di belahan dunia manapun, tentu belahan bumimu juga

Belahan bumi para nabi.


Garut, 11 Juli 2014

0 comments:

Post a Comment

Back to top