Puisi Puasa

Puisi Puasa

Saat itu umat Daud, umat sebelum kita

Satu hari puasa satu hari berbuka

Enam bulan seperti itu lamanya

Ajaran tauhid untuk nabi juga raja

Lebih merdu dari penyair suaranya

Mukjizat Daud itu salah satunya

Hari ini puasa besok puisi

Besoknya puasa selanjutnya puisi

Adakalanya puisi adakalanya puasa

Bisa jadi begitu.


Saat itu umat Daud, umat Muhammad kita

Satu Romadon puasa, satu Syawal berbuka

Seperti itu satu bulan lamanya

Jadi teringat kejadian di pasar Ukad

Para penyair berkumpul pamer suara dan karya

Mereka menenggak candu syair berpujangga

"Berikan kami yang lebih dari si dia"

"Adakah yang terhebat dari si dia"

Sombong mereka terkurung iga

Ada Hasan bin Tsabit sohib nabi sangat menawan 

Katanya mampu merobek mulut tiap lawan

Membuat maestro Arab membingung buta

Seperti Namrud disuruh Ibrahim

Menerbitkan matahari dari barat.

Congo Babilon melongo, skak mat!

Maksud Hasan itu baik

Membaca firman sangat artistik

Dewa syair kelas Ukad tak berkutik.

Bisa jadi begitu.


Pasar itu menjadi gagu.

Mereka sibuk memikirkan hari yang lalu

Syair apakah itu. Dapat dari mana Hasan.

Mereka masih melongo, kawan

Mengapa ada ajakan puasa lewat puisi

"Kutiba alaikumus shiyam"

Wajib atas kalian berpuasa, bukan puisi

Itu kalam illahi, al-Qur'anul suci

Mereka kalah, bilang itu syair sihir

Jadi bisa begitu.


Garut, 8 Juli 2014

0 comments:

Post a Comment

Back to top